Mohon tunggu...
Venisa Yosephi
Venisa Yosephi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Bioteknologi 2015

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

C-Beads (Bacterial Consortium Biobeads), Inovasi Pengolahan Limbah Pewarna Tekstil Ramah Lingkungan

14 Juni 2019   18:06 Diperbarui: 14 Juni 2019   18:19 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang paling tinggi pertumbuhannya di Indonesia. Pertumbuhan industri ini juga diikuti dengan tingginya volume limbah yang dihasilkan. Limbah industri tekstil umumnya masih mengandung pewarna dan memiliki sifat beracun, karsinogenik, dan mutagenik. Selain itu warna dari limbah dapat menurunkan kualitas air dan kurang sedap dipandang.

Selama ini penanganan limbah menggunakan pendekatan fisik dan kimia. Namun kedua pendekatan tersebut dinilai masih kurang efektif, karena biaya operasional yang mahal, membutuhkan energi yang besar, serta masih menghasilkan produk samping yang beracun. Kekurangan tersebut menjadikan kedua pendekatan tersebut sulit diterapkan pada industri tekstil menengah.

Dilatarbelakangi hal tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya Malang, Christina Ekawati Halim, Kezia Tjandra, dan Venisa Yosephi dibawah bimbingan dosen Agustin Krisna Wardani, STP., M.Si., Ph.D. menciptakan inovasi pengolahan limbah pewarna tekstil secara biologis menggunakan konsorsium atau kumpulan beberapa jenis bakteri yang diperangkap dalam matriks imobilisasi Polyvinyl Alcohol (PVA) dan Alginat. Adapun bakteri yang digunakan antara lain Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Klebsiella Pneumoniae, dan Escherichia coli.

Inovasi yang diusung oleh para inovator muda ini dapat meningkatkan efektivitas penghilangan warna dan senyawa beracun dari limbah industri tekstil dengan biaya yang lebih murah dibanding metode sebelumnya. Teknologi imobilisasi atau pemerangkapan bakteri pada matriks dapat meningkatkan stabilitas bakteri dalam proses degradasi, sehingga bakteri dapat digunakan berulang kali dan mudah dipisahkan dari limbah yang telah diproses. Hal tersebut menjadikan metode ini sangat ekonomis dan dapat diaplikasikan pada industri menengah. Komponen penyusun matriks untuk imobilisasi juga merupakan bahan yang murah dan berlimpah ketersediaannya.

Efektifitas penghilangan warna pada limbah pewarna menggunakan konsorsium bakteri yang diimobilisasi dapat mencapai angka 60%. Pada penelitian yang telah dilakukan, warna dari limbah dapat dihilangkan dalam waktu kurang lebih 4 hari. Diharapkan metode ini dapat menjadi solusi untuk menangani bahan pewarna pada limbah industri tekstil menengah, serta dapat mewujudkan industri yang ramah lingkungan dan lingkungan yang lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun