Mohon tunggu...
Venii Putrii
Venii Putrii Mohon Tunggu... pegawai negeri -

nules dudu karep ku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Apa Arti dan Makna dari Mimpi dan Ayat yang Ku Baca?

23 Maret 2012   15:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Apalah jadinya apabila anda dipaksa untuk meninggalkan dan melupakan seseorang yang anda sayangi. Bukan karena ia telah dijemput oleh malaikat izroil, namun karena suatu sebab yang mau tidak mau anda pun harus melepas dan merelakan ia hengkang dari kehidupan anda”

YA....???

Hal inilah yang sedang saya alami. Disaat saya benar-benar mulai menyayangi seseorang, tiba-tiba ada suatu hal yang saya pun harus merelakannya untuk sedikit demi sedikit berupaya amnesia dan melupakan segala memori tentang dirinya. Kasus ini saya alami kurang lebih satu minggu yang lalu disaat kami berdua sedang merayakan hari lahir saya. Tidak dengan pesta atau pun tiup lilin ala Yahudi. Tetapi ia hanya menitipi ku sebuah hijab. Ia memberanikan diri datang kerumah dengan harapan dapat  meluluhkan hati orang tua saya yang sudah jelas tak ada seperempat atom pun menyukainya. Ruang yang ada di kepala ini pun begitu penuh juta tanya, mengapa orang tua saya sama sekali tidak menyukainya, entahlah...???

Kisah-kisah, cerita-cerita, dan pengalaman-pengalaman sudah kami jalani berdua selama kurang lebih 7tahun, dan semua itu tanpa persetujuan dari orang tua. Kami saling mengenal satu sama lain sangat jauh karena ia adalah teman sepermainan saya saat kecil. Kami mengaji, belajar, bermain bersama namun ketika beranjak dewasa saat kami melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi kebersamaan dalam bentuk fisik sudah tak bersahabat dengan kami. Saya melanjutkan kesebuah Negeri nan jauh dimana Negeri tersebut tentunya sudah berbeda dengan teman masa kecil saya. Walau pun sejak kepergian saya, kami sudah tidak dapat lagi bertatap muka, silaturrahim lewat angin pun tetap kami jaga hingga pada suatu ketika saya mendapat kabar bahwa ia merantau ke Negeri seberang dimana saya tinggal saat ini.

***

Satu minggu lalu dimana ia mengunjungi kediaman orang tua saya untuk memeberikan ucapan selamat hari lahir kepada saya sekaligus untuk mempererat tali silaturrahim. Namun apa sambutan dari kedua orang tua saya, ia dicaci maki bak TKI yang melakukan sedikit kesalahan dan disiksa oleh majikannya yang kejam seperti harimau kelaparan yang baru saja terlepas dari kandangnya, tetapi saat ia sudah meninggalkan rumah. Ayah dan ibu menentang keras saya berhubungan lagi dan mengancam saya untuk diberhentikan dari kuliah apabila saya tetap nekat berhubungan dengan dia.  Tak mau mengecewakan orang tua, dan yakin bahwa Ridho orang tua juga Ridhonya Allah maka tanpa berfikir lebih panjang dan membuang-buang waktu saya turuti kemauan Ayah dan Ibu. Dan mulai detik itulah pertemuan pertama sekaligus perpisahan (mungkin) untuk selamanya setelah 7tahun lalu kita tak bertemu. Dengan lidah yang terbata-bata dan tangan yang gemetar saya kirim message yang berisi

“Assalaamualikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.. maaf sebelumnya mengganggu malam istirahat kakak, saya mohon mulai detik ini lupakan saya... Wassalam”

....Putrii

Saya mengirimkan pesan tersebut saat malam setelah tragedi caci maki dilakukan. Dan selang beberapa detik nada dering pesan dari ponsel saya berbunyi, ya... sudah bisa ditebak bahwa itu adalah balasan dari dia

“Wa’alaikumsalam Warohmatullohi Wabarokaatuh.. Wamaghfirotu.. kenapa adE’ apa salah saya? Sehingga saya harus melupakan syifa. Mohon dimaaf kan apabila saya telah bersalah”

Ia yang saat itu bingung mengapa tiba-tiba saya mengirimkan pesan tersebut nampaknya bertanya-tanya  apa kesalahan dia, padahal saat pertemuann tadi siang baik-baik saja. Dengan hati yang sesak terpaksa harus saya relakan ia pergi menemui bidadari yang kan menemani dan menjadi kawan hidupnya kelak.

Tak lama kemudian ponsel saya berdering kembali, dan satu pesan darinya.

“Kenapa tidak dibalas pesan dari saya?....... ya sudah saya akan belajar untuk melupakan syifa. Saya berharap syifa dapat menemukan imam yang lebih baik dari saya. Saya sadar siapa diri saya. Wassalam”

....Ahmad

Dan tak ada lagi balasan pesan selanjutnya dari saya . . .

***

Hari-hari pun saya jalani dengan kehilangan sedikit semangat hidup. Jalan yang saya tempuh hanyalah bersabar , berdoa, dan meyakini bahwa hanya sekenario-Nya lah yang lebih indah dari apa yang saya harapkan. Dan saya meyakini bahwa “Allah akan memberikan apa yang saya butuhkan bukan apa yang saya inginkan”. Terasa jauh berbeda memang, kini tak ada lagi suara lembut yang membangunkan dari lelapnya tidur untuk bermunajat pada sang Kholik disaat sepertiga malam, kini hanya suara lembut adzan sebagai nada alarm pembangun tidur dikala malam.

Benar-benar memang saya harus melupakanya, ini terbukti dari akun jejaring sosial yang biasanya kita gunakan untuk berkomunikasi, twitter di Unfollow, facebook di Remove olehnya dan saya lengkapi dengan aksi menghapus nama dan numbernya dari contact ponsel saya. Meski berat menekan tombol Delete tapi saya  haus rela karena ini demi senyum Ayah dan Ibu. Satu bulan sudah kita tak ada komunikasi. Dan pada suatu saat, tepatnya hari ini ia batalkan pemblokiran nama saya dari akun facebooknya, saya tersenyum karena saya tahu ia masing sangat berat untuk melupakan dan begitupun sama hal nya dengan saya.

Namun saat saya melihat statusnya penuh dengan luapan emosi. Heran.. dan bertanya-tanya ada apakah gerangan, ia makhluk terlembut yang pernah ku kenal mengapa berubah menjadi demikian.

Ternyata setelah saya lihat di profil akun facebook saya ada seorang pria yang menandai beberapa fotonya dan menuliskan banyak kata-kata pada wall akun facebook saya.



Pantas saja ia marah dan meluapkannya di dunia maya. Mengapa saya menyimpulkan ia marah karena sebab seorang pria yang menandai fotonya di akun saya. Karena saya kenal betul siapa dia, dia adalah sosok yang tidak bisa melihat orang yang ia sayangi dekat dengan pria lain.

Saya tetap diam walaupun sangat ingin menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Tetapi yasudahlah saya yakin Allah tau yang terbaik. Saya tutup akun dan istirahat untuk berlayar ke pulau kapuk.

***

Ada yang menandai foto di akun facebook saya (maaf..... bergambar jari tangah)  dan beberapa menit kemudian, ia mengirimkan saya sebuah pesan multimedia dengan gambar yang sama dengan apa yang ada di akun facebook saya dan sedikit teks dibawahnya “apa maksud dari gambar ini?”

Saya terbangun dengan mata yang buram dan kepala yang masih terasa pusing. Ahh... ternyata hanya mimpi.. saya sedikit lega dan  dapat menghela nafas dengan sedikit tenang. Tetapi  berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya acapkali saya bermimpi tentang dia lebih banyak benarnya. Dengan wajah kebingungan saya menoleh kekanan dan kekiri mencari letak ponsel saya diamana. Dengan sigap jari-jari ini menekan huruf-huruf yang ada di ponsel saya.

“Assalaamualikum Warohmatullohi Wabarokaatuh..  saya mimpi buruk tentang anda, saya khawatir, saya harap keadaan anda baik-baik saja disana. Aamiin... Wassalam”

Ketika sudah selesai mengetik tiba-tiba namanya tidak ada di cantact ponsel saya. Ahh...iya saya lupa ternyata nama sudah saya hapus dari daftar nama di posel saya. Tak patah arang saya mencoba meminta nomornya kepada beberapa temannya dan apesnya tak satupun temannya yang mempunnyai nomornya.

Terdiam sepi......

Dan adzan subuhpun berkumandang, ku basuh muka yang kusut ini dengan air wudhu dan menggelar sajadah disamping rak Al-Quran berada dan langsung melaksanakan kewajiban. Setelah sholat dan berdoa, tiba-tiba saya ingat pesan dari dia yang kukenal adalah sosok yang hatinya tinduk hanya kepada sang Maha Pencipta, ia berpesan bahwa “ketika hati mu sedang gelisah berwudhu lah dan bukalah Al-Quran lalu kau baca dan telaah artinya” lansung saja ku ambil Al-Quran disamping dimana saya sedang duduk masih menggunakan saat itu. Ku bukalalu ku baca dan telaah artinya, ternyata yang ku baca adalah surat Al-Qoshosh. Saya memulai membacanya pada ayat ke 23-27 dengan arti sebagai berikut :

23). Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.

24). Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.

25). Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami”. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syuaib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syuaib berkata: “Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang lalim itu”.

26). Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.

27). Berkatalah dia (Syuaib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik”.

***

Sampai saaat ini masih termenung.....

Apa Arti Dan Makna Dari Mimpi Dan Ayat Yang Kubaca   ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun