Dalam era bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk mencapai target finansial tetapi juga untuk menjaga kesejahteraan karyawan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan kerja, dan meningkatkan retensi karyawan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka menjaga "kesejahteraan karyawan"
Jika seorang pekerja merasa sehat dan bahagia, mereka lebih produktif, kreatif, dan berkomitmen terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, jika seorang pekerja merasa stres, lelah, atau mengalami masalah kesehatan mental, mereka cenderung memiliki kinerja yang buruk, lebih sering absen, dan lebih mungkin meninggalkan perusahaan.Â
Studi telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kesejahteraan karyawan dan kinerja mereka. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung oleh perusahaan mereka lebih cenderung untuk bersikap positif dan memberikan yang terbaik dari kemampuan mereka di tempat kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor kesejahteraan saat menilai kinerja untuk membuat lingkungan kerja yang produktif dan sehat.Â
Dengan demikian, employee wellbeing harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis dan penilaian kinerja, untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang berhasil mengintegrasikan kesejahteraan karyawan dalam penilaian kinerja mereka akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif, yang pada akhirnya akan menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H