Mohon tunggu...
Venia Bernadetha
Venia Bernadetha Mohon Tunggu... -

mahasiswa komunikasi universitas atmajaya yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Online Shop, Why Not?

21 Maret 2012   01:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman sekarang ini kemajuan teknologi semakin pesat, segala kemudahan kita dapatkan dari yang dulu ingin mengirimkan uang harus lewat wesel ataupun melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sekarang melalui handphone atau dengan gadget lainnya kita dapat dengan mudahnya mengirimkan uang. Selain itujika ingin membeli barang yang mengharuskan kita pergi ke suatu tempat atau toko yang menjual barang tersebut, dizaman teknologi yang terus berkembang dengan mudahya kita dapat membeli apapun yang kita inginkan dengan menggunakan Online.
Kalau kita melihat kehidupan sekarang, banyak online shop yang dengan mudah dapat kita temukan dan apapun yang kita inginkan dapat dengan gampang kita dapatkan. Adanya online shop yang dapat kita temukan di twitter, Facebook, dan media online lainnya seperti kaskus. Hanya dengan menggunakan kata kunci barang yang kita cari dengan mudah dapat kita temukan.
"Kalau online shop, lebih gampang aja tidak repot mesti keluar mencari-cari, selain itu online shop pilihannya lebih banyak" ujar Bestari Ekamadina, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi LSPR Jakarta.
Online shop
Pernah tidak kita berpikir siapa pertama kali pencetus online shop ini dan apa saja keuntungan dan kerugian memiliki online shop.
Online shop sendiri atau belanja melalui via internet adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Sejarah pertama sekali toko online bermula pada tahun 1990 oleh Tim Berners-lee karena menciptakan browser web pertamakali telah mengubah perkembangan jaman, dengan perkembangan web inilah untuk pertama kalinya dapat kita lihat bahwa yang menggunakan jasa penjualan melalui online adalah Pizza Hut dengan melakukan sistem online untuk mngantarkan pesanan ke pelanggan pada tahun 2007. Sejak saat itu mulailah banyak perusahaan Eropa dan Amerika yang mulai menggunakan fasilitas pelayanan world wide web.
"Dengan adanya online shop sekarang saya sebagai pedagang dengan mudah tidak perlu capek dan membayar sewa toko yang mahal, karena online shop lebih meringgankan saya dalam berdagang dan mendapatkan profit jauh lebih besar" ucap Julyanti pedagang baju batik secara online.
Meskipun banyak keuntungan yang kita peroleh dari online shop seperti dengan mudah dan nyaman melakukan transaksi di rumah dengan bermodalkan handphone dan komputer akan tetapi tidak semua bisnis online mempunyai keuntungan. Bagi penjual banyaknya pesaing yang juga menggunakan bisinis online bisa mendatangkan kerugian, Sedangkan bagi pembeli terkadang apa yang ditampilkan secara online tidak sama dengan aslinya.
Sebagai pedagang dan pembeli yang menggunakan sistem online ada baiknya kita memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang ada pada online shop ini agar kita sebagai pedagang dan pembeli dapat menginspirasi para shopaholic dan pedagang lainya untuk menggunakan dan memperbaiki online shop yang dimiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun