Mohon tunggu...
Vendy Aryadiputra
Vendy Aryadiputra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa yang rajin kalau artikelnya tidak gampang di takedown

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

4 Pemikiran Teori Menurut Arthur Schopenhauer

9 Januari 2024   11:49 Diperbarui: 9 Januari 2024   12:14 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arthur Schopenhauer lahir pada tanggal 22 Februari 1788 di Danzig, sebuah kota di Prusia (sekarang Gdask, Polandia). Dia adalah anak tunggal dari Heinrich Floris Schopenhauer dan Johanna Schopenhauer. Keluarganya kaya, namun hidupnya tidak selalu damai. Ibunya Johanna adalah seorang penulis yang cerdas dan berpengaruh, sedangkan ayahnya memiliki bisnis yang tidak stabil.Pendidikan awal Schopenhauer dimulai di sekolah lokal di Danzig sebelum melanjutkan studinya di Universitas Gttingen. Namun, ia tidak puas dengan lingkungan akademisnya dan memutuskan untuk melanjutkan studinya di Universitas Berlin, di mana ia dipengaruhi oleh karya para filsuf utama Jerman pada masanya, khususnya Immanuel Kant.

Teori utama Schopenhauer:

1.Kehendak:Gagasan terpenting dalam filsafat Schopenhauer adalah konsep kehendak atau "kehendak". Ia melihat kehendak sebagai kekuatan yang mengendalikan segala sesuatu di alam semesta. Menurutnya, kemauan merupakan suatu dorongan yang tidak dapat dihindari, yang menjadi sumber penderitaan manusia. Schopenhauer berpendapat bahwa hal ini menciptakan konflik antara keinginan dan kenyataan, yang berujung pada ketidakpuasan dan penderitaan dalam hidup.

2.Pesimisme:ilsafat Schopenhauer sering dianggap sebagai filsafat pesimisme. Dia melihat kehidupan sebagai pengulangan penderitaan dan mengungkapkan ketidakpuasan terhadap dunia yang diatur oleh kemauan. Pemikiran pesimistisnya terlihat dalam karyanya yang terkenal The World as Will and Representation. di mana ia menjelaskan pandangan filosofisnya secara mendalam.

3.Nihilisme:Schopenhauer tidak bisa dianggap sebagai nihilis murni, namun gagasannya sering dikaitkan dengan gagasan nihilisme. Ia menolak nilai-nilai konvensional dan skeptis terhadap manfaat pengetahuan dan etika tradisional. Meski pandangan hidupnya sangat pesimistis, namun ia menawarkan solusi melalui pemahaman diri dan seni serta estetika.

4.Estetika:Salah satu kontribusi terpenting Schopenhauer adalah di bidang estetika. Ia melihat seni sebagai cara untuk mengatasi penderitaan dan kemauan individu. Dalam karyanya tentang estetika, Schopenhauer berpendapat bahwa seni memungkinkan seseorang melihat melampaui ilusi dunia fisik dan merasakan keindahan terdalam. Ia menilai musik adalah bentuk seni yang paling murni, karena mampu menyampaikan hakikat kehendak tanpa perlu tindakan nyata.

Meskipun pemikiran Schopenhauer pada awalnya hanya mendapat sedikit pengakuan, ia kemudian menjadi pengaruh penting di kalangan filsuf dan seniman. Beberapa tokoh terkenal yang terpengaruh pemikirannya antara lain Friedrich Nietzsche dan Sigmund Freud. Meskipun Nietzsche kritis terhadap banyak aspek filosofinya, ia menginspirasi konsep kehendak Schopenhauer dalam mengembangkan gagasan "keinginan untuk berkuasa".Pemikiran Schopenhauer juga berperan penting dalam perkembangan psikoanalisis Freud. Freud terinspirasi oleh konsep Schopenhauer tentang ketidakpuasan dan konflik dalam kehidupan manusia. Meski terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan dan fokus kedua filosof tersebut, namun pengaruh Schopenhauer terlihat dalam pemahaman psikoanalisis terhadap aspek tergelap kehidupan manusia.

Walau pemikiran Schopenhauer dianggap kontroversial dan terkadang sulit dipahami, namun pemikiran tersebut masih relevan hingga saat ini. Apalagi dalam konteks estetika dan falsafah hidup, pendapatnya memberikan gambaran mendalam tentang keberadaan manusia. Meskipun sering dianggap sebagai filsuf yang pesimis, Schopenhauer memberikan kontribusi berharga pada filsafat yang mempertanyakan makna hidup dan menyelidiki realitas penderitaan manusia.Schopenhauer juga berperan dalam memahami dinamika manusia melalui kacamata psikoanalisis, yang kemudian menjadi salah satu bidang utama psikologi. Meskipun ia mungkin tidak setuju dengan semua aspek pemikirannya, namun tidak dapat disangkal bahwa Arthur Schopenhauer mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sejarah filsafat dan sejarah pemikiran manusia secara umum..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun