Mohon tunggu...
Vendy Aryadiputra
Vendy Aryadiputra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa yang rajin kalau artikelnya tidak gampang di takedown

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Michael Foucault dalam Dinamika Kekuasaan

8 Januari 2024   11:20 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Michel Foucault (1926-1984) adalah seorang filsuf, sejarawan, dan ahli teori sosial Perancis yang dikenal luas atas kontribusinya terhadap pemikiran modern. Lahir di Poitiers, Perancis, Foucault mengembangkan wawasan perubahan paradigma di beberapa bidang, termasuk sejarah, psikologi, dan sosiologi.Salah satu karyanya yang paling berpengaruh adalah "Surveiller et punirandquot; (Inspeksi dan Hukuman), di mana ia mengkaji perkembangan sistem penjara dan konsep kekuasaan di dalamnya.

Foucault menekankan bagaimana struktur kekuasaan mempengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ide-ide ini menjadi landasan bagi analisis kritis terhadap lembaga-lembaga kekuasaan, termasuk sekolah, rumah sakit, dan pemerintah.Foucault juga mengembangkan konsep "arkeologi pengetahuan". di mana ia menggali sejarah gagasan dan pemikiran untuk mengungkap pola yang mendasari kekuasaan.

Teori ini mengajak kita untuk memahami bagaimana pengetahuan dikonstruksi dan digunakan untuk membimbing masyarakat.Dalam karyanya yang lain, The Birth of the Clinic dan Madness and Civilization, Foucault mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan medis dan kontrol sosial terhadap penyakit mental. Ia menelusuri perkembangan institusi kesehatan mental dan dampaknya terhadap individu. dianggap tidak normal menurut norma sosialMichel Foucault, juga dikenal dengan istilah "biopolitik" dan "bioenergi", di mana ia menganalisis bagaimana negara modern memanipulasi dan mengatur kehidupan masyarakat melalui kebijakan kesehatan, ekonomi, dan teknologi.

 Pandangan ini terus menjadi bahan perdebatan dan interpretasi di beberapa disiplin ilmu.Meskipun kontroversial, warisan intelektual Michel Foucault terus mempengaruhi pemikiran kontemporer tentang kekuasaan, pengetahuan dan kontrol sosial. Karyanya mendukung pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika kekuasaan dalam masyarakat dan bagaimana struktur ini membentuk pengalaman manusia.

Michel Foucault mengeksplorasi hubungan antara seksualitas dan kekuasaan dalam karyanya, khususnya dalam bukunya A History of Sexuality; (Sejarah Seksualitas). Ia menolak pandangan tradisional yang menganggap seksualitas merupakan bidang yang terpisah dari kehidupan sosial dan politik. Berikut beberapa konsep utama Foucault terkait hubungan seksualitas dan kekuasaan:

1. Biopower dan biopolitik:Foucault menekankan bagaimana kekuasaan negara mengontrol populasi dan tubuh manusia melalui regulasi seksualitas. konsep "biopower" dan quot; mengacu pada kontrol seluruh kehidupan manusia melalui institusi dan teknik kekuasaan.

2.Hipotesis Represif:Foucault mempertanyakan gagasan bahwa masyarakat tradisional menghukum dan menekan seksualitas. Sebaliknya, ia berhipotesis bahwa masyarakat modern sebenarnya melibatkan pengawasan dan regulasi seksual yang lebih rinci.

3.Perubahan Fokus:Foucault beralih dari pertanyaan "apa yang kita lakukan secara seksual?" "Bagaimana kita diberdayakan atau dikendalikan oleh seksualitas kita?" menekankan peran kekuasaan dalam membentuk identitas seksual individu.

4.Biohistory of Sexuality:Dalam buku "History of Sexuality" Foucault memelopori pendekatan yang lebih berfokus pada sejarah gagasan dan konsep tentang seksualitas dibandingkan sejarah peristiwa atau praktik seksual.

Foucault mengemukakan dalam karyanya bahwa seksualitas bukan hanya tentang kebutuhan individu atau ekspresi pribadi, namun juga merupakan produk kekuatan yang membentuk cara kita memahami dan mengendalikan tubuh dan identitas kita.

Penentangan terhadap teori Michel Foucault dapat muncul dari berbagai sudut pandang. Beberapa kritikus berpendapat bahwa konsepnya tentang kekuasaan dan pengetahuan terlalu abstrak dan sulit diterapkan pada analisis konkrit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun