Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Buka-bukaan...!

24 Agustus 2011   18:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:30 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_127604" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi:google"][/caption] Sesendok garam dalam segelas air membuat air tak dapat diminum,..........

Sesendok garam dalam sebuah danau hampir tidak berarti sama sekali......

Begitu bunyi sebuah kalimat bijak. Biarkan diri anda terbuka dan kehidupan akan menjadi lebih mudah bagi anda. Orang-orang yang membuka diri layaknya seperti samudra luas yang menampung aliran air yang datang dari berbagai sungai dan laut. Samudra bisa luas dan dalam karena kerelaannya mau membuka dirinya dan menerimai aliran air sungai dan laut yang datang.

Manusia juga jika mau ikhlas membuka hati dan pikirannya akan ‘luas dan dalam’ seperti samudra. Seperti yang dikatakan Thomas Dewar bahwa pikiran kita itu ibarat parasut yang hanya berfungsi ketika terbuka. Hati adalah kunci hubungan dengan Sang Pemilik Kehidupan. Hati yang terbuka akan lebih mudah menerima sinyal-sinyal kebahagiaan dan sinyal-sinyal positif lainnya.

Kita sering kali menutup diri terhadap perubahan, menutup diri terhadap perbedaan, saran dan kritik orang lain, pemikiran-pemikiran baru, nasehat-nasehat bijak. Padahal itu semua jika disikapi dengan bijak dan rendah hati akan memperkaya dan membuat hidup menjadi lebih mudah buat kita. Meminjam istilahnya Gede Prama belajarlah dari alam. Jika kita mau mengkaji alam maka banyak tanda-tanda yang bisa kita baca dan aplikasikan kedalam kehidupan kita. Karena belajar melalui buku-buku saja sudah bisa membuat kita pintar dan tahu banyak hal, apalagi belajar dari alam.Buku ditulis oleh manusia sementara alam ‘ditulis’ oleh Sang Pemilik Kehidupan yang notabenenya adalah pencipta semua penulis-penulis hebat yang ada dijagat raya ini.Belajarlah dari samudra...belajarlah dari gunung... . Kenapa gunung bisa tinggi, karena gunung selalu terbuka dan tidak serakah memilih jenis bebatuan yang datang. Gunung tidak bisa tinggi jika hanya menerima satu jenis batu saja.

Hidup kita juga kurang lebih seperti itu. Jika kita mau terbuka kepada banyak hal dan kepada banyak orang, tentunya hal-hal dan orang-orang yang baik maka kehidupan akan membukakan dan memudahkan kita dalam banyak hal.

So kalau begitu sudah siapkah anda buka-bukaan [buka hati dan pikiran]...???

Terima kasih

Salam Mantap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun