Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapa Bilang Hidup Tidak Pasti?

24 Agustus 2011   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:31 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_127343" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi:Google"][/caption] Sebahagian besar dari kita kalau tidak boleh dikatakan seluruhnya percaya dan meyakini bahwa hidup ini tidak pasti. Segala sesuatunya bisa terjadi dalam sekejap mata jika Sang Pemilik Kehidupan berkehendak. Jadi kata-Nya maka terjadilah !! Yang hari ini berkuasa besok bisa turun, yang kaya raya bisa mendadak melarat, yang sukses bisa tiba-tiba gagal, yang segar bugar tanpa sebab tiba-tiba sakit parah, yang senang bisa susah dan seterusnya. Banyak logika pikiran yang dibuat mentah oleh Sang Pemilik Kehidupan dengan serangkaian peristiwa atau kejadian yang dihadirkan-Nya dalam kehidupan kita. Kesemuanya itu dihadirkan-Nya agar kesombongan menjauh dari diri kita dan kerendahatian pelan-pelan tumbuh dan bersemayam dalam diri. Bahwa sejatinya kita ini tidak ada apa-apa di hadapan-Nya, dan kita bukan siapa-siapa. Tidak ada yang bisa kita sombongkan.

Jika kita tahu bahwa hidup itu tidak pasti kenapa sering kali dalam kehidupan kita masih tetap mengejar yang namanya kepastian. Segala sesuatu yang kita lakukan harus masuk dengan kalkulasi rasional kita, harus ada hitung-hitungannya. Tapi saya pikir ini wajar-wajarsaja bagi setiap orang yang bertumbuh dewasa memang seperti itu. Beda dengan balita yang melakukan segala sesuatu tanpa kalkulasi rasional. Tahapan kehidupan manusia memang seperti itu. Saya pikir kita sebagai orang dewasa tidak bisa serta merta begitu saja melakukan sesuatu tanpa kalkulasi rasional. Kalkulasi rasional tetap perlu dalam setiap langkah kehidupan yang kita ambil walaupun hasilnya tidak pernah bisa kita pastikan. Minimal kita harus membangun kedekatan kearah kepastian tersebut. Kita memang tidak bisa menentukan hasil dengan pasti, yang bisa kita lakukan hanyalah membangun kedekatan kearah kepastian itu sendiri.

Tahapan berikutnya dari pertumbuhan manusia adalah tidak lagi terlalu bermain dengan kalkulasi rasional. Dan tidak lagi terlalu mempermasalahkan berbagai unsur dualitas kehidupan seperti : baik-buruk, sukses-gagal, susah-senang, kaya-miskin, dipuja-dicaci dan seterusnya. Yang ada hanya lakukan...lakukan dan lakukan apapun hasil yang didapat dirangkul sama mesranya. Karena memang masing-masing membawa pesan pembelajaranya sendiri-sendiri. Semuanya dianggap baik dan jangan pernah tanyakan kalkulasinya. Baik ya baik !! Ada wilayah dalam kehidupan manusia yang tidak bisa disentuh dan dikalkulasi, ini menjadi miliknya misteri.

Orang-orang yang sudah sampai pada tahapan ini melihat bencana, masalah, penderitaan, kekalahan, dicaci sebagai sesuatu yang baik yang juga layak untuk disyukuri. Bencana dan masalah dilihat sebagai ampelas keras dan kasar yang membuat berlian tambah bersinar, penderitaan dilihat sebagai momentum bayar utang, kekalahan dilihat sebagai pisau tajam yang sedang melukai bambu yang akan jadi seruling yang mewakili keindahan. Kesabaran, kerendahatian, ketulusan, keikhlasan itulah kualitas-kualitas yang sedang diberikan kekalahan yang tidak bisa didapat dari kemenangan.

Lalu adakah yang pasti dalam hidup ini..? Atau bagaimana membuat hidup pasti ? Membuat hasil yang kita terima dalam hidup pasti seperti apa yang kita ingini saya pikir tidak bisa. Tapi mencoba menganggap baik untuk setiap hasil yang kita terima walaupun berat dan perlu perjuangan luar biasa saya pikir bisa. Bukankah apa yang kita pikir, yakini dan lakukan dengan baik maka hasilnya akan baik. So kalau begitu hidup bisa pasti. Jika kita berpikir, berkeyakinan dan melakukan hal-hal baik maka pasti kita akan menuai hasil baik. Dan dengan begini hidup pasti baik. Bukankah janji Sang Pemilik Kehidupan kepada kita seperti itu. Mohon dikoreksi kalau saya salah ! Cuma masalahnya adalah terkadang hasil-hasil yang mau kita anggap baik itu secara rasional tampak seperti tidak baik. Menurut saya inilah ujian sesungguhnya dari berbaik sangka. Tidak mudah memang perlu proses untuk mencapainya. Tapi hal pasti dalam hidup ini layak untuk terus kita pelajari dan terapkan kedalam kehidupan kita.

Ketika anda membuat sebab-sebab baik maka anda akan menerima akibat-akibat baik. Ini pasti !! Selalu ada sebab untuk setiap akibat. So kalau begitu buatlah sebab-sebab baik agar anda menerima akibat-akibat baik.

Terima kasih

Salam Mantap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun