Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Jalan Utha Likumahuwa

14 September 2011   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia hiburan tanah air kehilangan lagi salah satu musisi berbakat yang sarat prestasi baik nasional maupun internasional, Utha Likumahuwa. Setelah 76 hari berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya adik Benny Likumahuwa [anggota Ireng Maulana All Stars] ini menghembuskan nafas terakhirnya pada selasa siang kemarin di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Karena penyempitan pembuluh darah dan diabetes akut. Setelah dari rumah duka Tangerang Selatan rencananya hari ini [14-9-2011] jenazahnya akan dimakamkan di TPU Cipaku Bogor.

Juli 2011 kemarin bang Utha sempat manggung di Tanjung Pinang. Tapi 5 hari kemudian ia pingsan dirumah salah satu saudaranya di Pekan Baru. Setelah dirawat beberapa hari di RS Santa Maria, Pekanbaru, kondisi penyanyi puncak asmara ini membaik. Namun, ketika pihak keluarga hendak menyiapkan kepulangannya ke Jakarta, stroke kedua menyerang. Otak kirinya membengkak dan bagian kanan tubuhnya lumpuh.

Dokter akhirnya memutuskan membuka sebagian tempurung kepala kirinya agar otak yang terus membengkak itu tidak memecahkan pembuluh darah otak. Tanpa tempurung, kulit kepala Utha hanya dilekatkan begitu saja, sehingga harus ekstra hati-hati menjaganya, karena sangat rawan infeksi. Operasi pengangkatan tempurung kepala berhasil. Pelantun lagu Puncak Asmara itu akhirnya dipindahkan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Di sini kondisinya terus membaik. Bahkan, dia sempat menyanyikan tiga lagu ketika dijenguk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pada 25 Agustus lalu.

Menurut Benny Likumahuwa, Utha kecil cukup nakal dan sudah menyenangi musik serta bermain drum pada usia 8 tahun. Tom Jones dan Frank Sinatra adalah penyanyi-penyanyi favorit bang Utha kala itu. Beberapa prestasi ‘maestro jazz’ tanah air ini adalah : Lagu terbaik pada ASEAN Pop Song Festival tahun 1989 di Manila. Kala itu ia membawakan lagu karya Budi Bachtiar dan Aldino, Sesaat Kau Hadir. Di tahun yang sama ia juga meraih juara kedua pada Asia Pasific Singing Contest di Hongkong. Lagu yang dibawakan adalah mungkinkah terjadi, duet bersama Trie Utami. Lagu itulah yang membuat duet Utha dan Trie Utami meraih juara kedua pada Asia Pacific Broadcasting Union/ABU Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur. Kemudian Juara I  berhasil ia dapatkan saat mengikuti 6th Asian Song Festival di Filipina bersama Elfa Secioria.

Di era 80-an dan 90-an lagu-lagu Utha Likumahuwa banyak yang menjadi hits di tanah air, seperti : Aku Tetap Cinta, Gayamu, Esok kan Masih Ada dan Puncak Asmara.

Setiap yang hidup pasti akan mati. Selamat jalan...bang Utha, semoga amal ibadahmu diterima disisi Tuhan Sang Pemilik Kehidupan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan !!!

Sumber : JPNN dan Global TV

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun