Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kata-Kata Jernih Gede Prama [Season I]

21 Agustus 2011   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 6407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_127057" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi;Google"][/caption] Orang sehat tidak memerlukan obat, ketika sakit datang berkunjung ke rumah kehidupannya baru ia merasakan betapa pentingnya obat. Begitu juga dengan orang-orang yang tidak sedang dalam masalah, orang-orang yang kehidupannya aman-aman saja dan orang-orang yang berada dalam puncak keberhasilan seringkali mereka mengacuhkan dan mengabaikan kata-kata motivasi yang banyak bisa kita jumpai dimana-mana. Begitu masalah mendera mereka baru mereka sibuk mencari motivasi padahal sebelumnya baginya motivasi adalah basi. Yah begitulah kebanyakan dari kita. Bukankah lebih baik jika kata-kata motivasi tersebut sudah terekam dalam memori kita sebagai persiapan apabila ujian datang dalam kehidupan kita. Karena sejatinya selagi hayat masih dikandung badan ujian-ujian selalu ada dalam kehidupan kita.

Berikut beberapa kata bijak motivasi dari seseorang yang sudah banyak mengalami pahit, manis, asam dan asinnya kehidupan. Seseorang yang kerap bertutur tentang Cinta, Keikhlasan, Kasih pada sesama, dan seseorang yang berjalan ke dalam [diri] memasuki keheningan. Putaran kehidupan membawanya kembali ke Bali, setelah puluhan tahun berkarya dan menuai banyak keberhasilan di Jakarta. Sebagaimana kebanyakan orang Bali yang suka mengukir, Gede Prama tokoh yang bisa berbicara lintas agama ini juga hobi mengukir. Bukan batu dan kayu yang diukirnya melainkan makna. Selamat mengkaji dan menikmati...!!!

^ Kebahagiaan itu bisa dibeli, tapi bukan dengan uang melainkan dengan kerendahatian

^ Bila masih ada yang bisa membuat anda bahagia atau menderita, itu tandanya saklar kehidupan masih di pegang orang lain. Seorang master memegang saklarnya sendiri

^ Masalah hanyalah permainan pikiran yang sibuk mondar-mandir kedepan dan belakang. Padahal kita tahu yang sudah terjadi tidak bisa diulang dan diperbaiki kembali dan masa depan tidak pasti

^ Keberhasilan memang menghasilkan banyak kegembiraan dan kebanggaan. Tapi kesabaran, kearifan dan kebijaksanaan hanya bisa diajarkan oleh kegagalan dan tidak bisa diajarkan oleh keberhasilan manapun

^ Tidak hanya kedamaian yang memperkuat kehidupan, bencana juga memperkuatnya kemudian. Kedamaian memperkuat seperti air yang bertemu kerongkongan dahaga, bencana memperkuat seperti ampelas keras dan kasar yang membuat berlian tambah bersinar

^ Dalam memberikan manusia tersembuhkan

^ Di tangga-tangga kebijaksanaan kalah juga indah. Terutama kalah seperti ampelas yang menghaluskan kayu yang mau jadi patung mahal, seperti pisau tajam yang melubangi bambu yang akan jadi seruling indah kemudian

^ Menolak kekalahan itu manusiawi, namun belajar menerima kekalahan adalah langkah awal kedewasaan sekaligus kebijaksanaan

^ Ibarat sepasang sayap burung. Keyakinan adalah salah satu sayap. Sayap yang lain adalah keterbukaan yang disertai kerendahatian

^ Bagi yang sudah bertumbuh dewasa tahu dan paham [karena sudah melewatinya] bahwa godaan dan cobaan adalah tanda-tanda kalau kehidupan sedang melangkah ke tangga-tangga yang lebih tinggi

^ Kepintaran adalah sebuah kekayaan. Namun ia memerlukan kekuatan penyeimbang yang bernama kebijaksanaan

^ Punya harga diri itu sebuah kelebihan, namun berharap selalu dihargai tinggi-tinggi adalah sumber yang bisa membuat emosi mudah tercuri [baca: marah, tersinggung, sakit hati]

^ Inti pencerahan adalah tidak tersentuh. Tidak marah ketika dimaki, tidak sombong tatkala dipuji. Tidak melekat pada kabahagiaan dan tidak menolak kesedihan

^ Dalam kamus orang-orang yang sudah memasuki keheningan, sekaya apapun anda akan tetap miskin tanpa rasa berkecukupan. Semiskin apapun anda, akan tetap kaya kalau hidup berkecukupan

^ Derita adalah momentum membayar utang. Siapa saja yang melawan, tidak saja gagal membayar utang, ia malah menciptakan utang yang baru. Siapa yang mengalir dengan derita, ia sedang membayar utang dan mengalir dengan bebas

Terakhir................

^ Seperti televisi dengan ratusan saluran, batin manusia juga berisi banyak sekali saluran. Manusia menjadi apa yang ia pilih dan Tuhan memperjalankan manusia di jalan yang di pilihnya.

Semoga pilihan-pilihan baiklah yang anda ambil setelah membaca tulisan ini !!~

Terima kasih

Salam mantap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun