Mohon tunggu...
Vence Marines
Vence Marines Mohon Tunggu... wiraswasta -

Learning at the university of life Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa hanya pembelajar di dunia dualitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gede Ilmunya...Gede Prama Namanya [Kata-Kata Jernih Season II]

22 Agustus 2011   14:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:33 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_127159" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi:Google"][/caption] Orang sehat tidak memerlukan obat, ketika sakit datang berkunjung ke rumah kehidupannya baru ia merasakan betapa pentingnya obat. Begitu juga dengan orang-orang yang tidak sedang dalam masalah, orang-orang yang kehidupannya aman-aman saja dan orang-orang yang berada dalam puncak keberhasilan seringkali mereka mengacuhkan dan mengabaikan kata-kata motivasi yang banyak bisa kita jumpai dimana-mana. Begitu masalah mendera baru mereka sibuk mencari motivasi padahal sebelumnya baginya motivasi adalah basi. Yah begitulah kebanyakan dari kita. Bukankah lebih baik jika kata-kata motivasi tersebut sudah terekam dalam memori kita sebagai persiapan apabila ujian datang dalam kehidupan kita. Karena sejatinya selagi hayat masih dikandung badan ujian-ujian selalu ada dalam kehidupan kita.

Berikut beberapa kata bijak motivasi dari seseorang yang sudah banyak mengalami pahit, manis, asam dan asinnya kehidupan. Seseorang yang kerap bertutur tentang Cinta, Keikhlasan, Kasih pada sesama, dan seseorang yang sedang berjalan ke dalam [diri] memasuki keheningan. Putaran kehidupan membawanya kembali ke Bali, setelah puluhan tahun berkarya dan menuai banyak keberhasilan di Jakarta. Sebagaimana kebanyakan orang Bali yang suka mengukir, Gede Prama tokoh yang bisa berbicara lintas agama ini juga hobi mengukir. Bukan batu dan kayu yang diukirnya melainkan makna. Selamat mengkaji dan Selamat menikmati...!!!

^ Bila ada sesuatu yang belum bisa dimengerti, kemungkinan dia jauh diatas kemampuan pikiran untuk bisa mengerti. Atau sebaliknya, terlalu sederhana untuk bisa memuaskan kerumitan pikiran

^ Melalui entakan-entakan bencana, masalah dan musibah manusia sedang diingatkan, seberapa kuatpun keinginan mencengkram, kehidupan harus tetap berputar. Bila saatnya matahari tenggelam, tenggelamlah ia. Ketika putaran kehidupan harus ditandai derita maka deritalah yang menjadi sahabat kehidupan

^ Taman bertumbuh bila terus disirami. Pertumbuhan jiwa juga sama. Tidak saja kebahagiaan yang menyirami kehidupan, kesedihan juga menyirami, terutama karena kesedihan adalah gurunya rendah hati dan mawas diri

^ Keuntungan adalah hasil pelajaran dari banyak kerugian, kekotoran adalah kesucian yang sedang siap-siap menunjukkan rahasianya, kekayaan adalah sisi lain dari kemiskinan dalam mata uang kehidupan. Pada jiwa yang sedang bertumbuh, dualitas terus bergerak dari satu ujung bandul ke bandul yang lain

^ Seperti ayunan bandul, semakin keras serta semakin bernafsu seseorang dengan kebahagiaan, semakin keras juga kesedihan menggoda

^ Dalam doa, dalam kerja selalu pintu itu diketuk-ketuk. Namun bagi manusia yang masih sibuk dengan kata AKU, pintu itu tidak akan terbuka. Kapan saja AKUnya menghilang , tanpa di ketuk pun pintu ini otomatis terbuka

^ Masa lalu telah berlalu, masa depan belum datang, kedua-duanya tidak dalam genggaman. Satu-satu waktu kehidupan yang menyediakan dirinya untuk dipeluk adalah masa kini

^ Sukses indah, gagal juga indah. Bukankah kegagalan memberi tahu batas-batas kemampuan diri ? Disebut suci baik, disebut munafik juga baik. Bukankah sebutan munafik membuat kita rendah hati ? Semuanya menyediakan tuntunan-tuntunan

^ Ciri manusia yang sudah sampai di samudra kehidupan hanya satu; melakukan apapun yang ditugaskan kehidupan dengan penuh cinta, serta menerima hasilnya dengan penuh keikhlasan

^ Keakuan yang menghilang inilah yang kerap disebut kehidupan yang terang benderang. Salah satu cirinya tidak ada beda antara mendengar burung bernyanyi dengan tetangga mencaci

^ Siapa saja yang mau menghilangkan gelombang [baca; naik turun, sedih gembira, sukses gagal] akan kehilangan seluruh samudra [baca; keagungan]

^ Orang baik terlihat baik, orang jahat pun bisa terlihat baik kalau kita cukup baik

^ Bila ada orang yang terlihat hidup lain dari yang biasa kita lakukan, belum tentu salah, belum tentu juga buruk. Bisa jadi kita belum berhasil untuk mengerti

^ Kalau belum bisa berbuat baik cukup jangan menyakiti, inilah prinsip survival of the kindest

Terakhir................

^ Seperti televisi dengan ratusan saluran, batin manusia juga berisi banyak sekali saluran. Manusia menjadi apa yang ia pilih dan Tuhan memperjalankan manusia di jalan yang di pilihnya.

Semoga pilihan-pilihan baiklah yang anda ambil setelah membaca tulisan ini !!~

Terima kasih

Salam mantap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun