[caption id="attachment_123429" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi:Google"][/caption]
Hasil undian pembagian grup piala dunia 2014 menempatkan Indonesia satu grup dengan negara – negara Teluk seperti Iran, Qatar dan Bahrain. Melihat hasil undian ini saya pikir peluang kita untuk lolos ke babak keempat cukup terbuka. Mental pemain kita saya pikir lebih baik jika berhadapan dengan pemain-pemain Teluk ketimbang harus bertemu negara-negara Asia Timur seperti Korea, Jepang dan Cina.
Hasil pembagian Grup Zona Asia lainnya:
Grup A: China, Yordania, Irak, Singapura
Grup B: Korea Selatan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Lebanon
Grup C: Jepang, Uzbekistan, Suriah, Korea Utara
Grup D: Australia, Arab Saudi, Oman, Thailand
Bertemu Korea, Jepang dan Cina seolah menjadi momok menakutkan buat pemain kita. Dan ini bukannya tanpa dasar mengingat rekor buruk kita jika bertemu tim-tim tersebut. Kerap kita mengalami kesulitan mengembangkan permainan jika bertemu dengan mereka bahkan tak jarang kita kalah telak. Tidak demikian halnya dengan negara-negara Teluk rekor kita bertemu negara Teluk tidak seburuk ketika bertemu dengan negara Asia Timur. Jadi secara psikologis lebih baik kita bertemu dengan negara Teluk. Terutama Qatar dan Bahrain yang berada satu grup dengan kita. Dua negara ini pernah kita kalahkan, di piala Asia 2004 Qatar berhasil kita tekuk dengan skor 2-1, sementara Bahrain juga kita kalahkan dengan skor yang sama pada piala Asia 2007. Dengan Iran kita sudah lama tidak bertemu terakhir bertemu tahun 84. Secara ranking dan tehnik permainan kita memang berada di bawah Iran. Rekor pertemuan kita dengan Iran dua kali kalah dan satu kali seri.
Peluang kita cukup terbuka minimal sebagai runner up apalagi pelatih timnas kita meneer Wim sebelumnya pernah mengarsiteki klub asal Arab Saudi yang memiliki gaya main tak jauh beda dengan calon lawan kita di grup E. Disamping itu prestasi sepakbola Bahrain dan Qatar juga belum se stabil Korea dan Jepang. Kita punya cukup peluang untuk mengalahkan mereka apabila bisa bermain seperti pada babak pertama ketika melawan Turkmenistan kemarin. Jika permainan seperti itu bisa dilakukan dalam penyisihan grup E nanti saya pikir lolos dari grup E bukan lagi mimpi di siang bolong. Dalam sisa waktu sekarang saya pikir faktor stamina harus menjadi perhatian bagi meneer Wim dan asistennya Rahmad Darmawan. Kelihatan sekali stamina pemain kita menurun ketika babak kedua di pertandingan melawan Turkmenistan. Dan ini berdampak kepada ritme permainan dan konsentrasi pemain. Semoga hal ini bisa segera diperbaiki dan kita songsong penyisihan grup E ini dengan optimisme yang tinggi. Ayo dukung sepakbola Indonesia
Bravo Timnas...Bravo Sepakbola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H