Thank’s to --> Kompasiana yang sudah memberikan kesempatan buat artikel ini. Dan kompasianer-kompasianer yang sudah melirik dan melihat artikel ini minimal melirik judulnya.
Domoo Arigatoo...Sukses untuk anda semua ^_^
Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik buat anda !!
Kick Andy salah satu acara yang jarang saya lewatkan karena menurut saya merupakan satu dari sekian banyak acara televisi yang bermanfaat dan inspiratif. Pada tayangan 24 Juli 2011 saya tertarik dengan seseorang bernama Erwin Tenggono anak pertama dari enam bersaudara.
Siapa itu Erwin tenggono.....???
Erwin Tenggono adalah presdir yang pernah menjadi seorang kuli angkut di pasar, jual pisang goreng dan mengawali karirnya dari seorang pegawai gudang dengan hanya berbekal ijazah SMA. Erwin sendiri tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia bisa menjadi seperti sekarang. Pria kelahiran Palembang yang pernah bercita-cita jadi seorang salesman itu kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Anugrah Argon Medica, salah satu anak perusahaan dari Dexa Medica.
Setelah susah payah menamatkan SMAnya ia kembali ke pasar karena orang tua tidak sanggup membiayainya melanjutkan kuliah. Padahal ia sendiri masih ingin melanjutkan sekolahnya. Mahalnya biaya membeli buku membuatnya sering meminjam buku dari temannya Bujang dan Samin. Awal ketertarikannya bekerja di grup Dexa karena menganggap bahwa perusahaan tersebut sebagai salah satu perusahaan besar di Palembang. Mulanya ia ingin melamar menjadi seorang salesman tapi tidak diterima dan pada akhirnya ia diterima sebagai staf administrasi gudang dengan gaji pertama Rp,-89.060. Lebih kecil dari penghasilannya sebagai seorang kuli angkut dipasar. Bahkan pada waktu itu mamanya menganggap ia BODOH. Karena mau meninggalkan penghasilan Rp,-300.000 untuk penghasilan yang lebih kecil. Tapi rupanya Erwin merupakan satu dari sekian banyak orang yang bermental sukses dan bermental kaya yaitu sanggup menunda kesenangan sesaat untuk kesenangan yang lebih besar di kemudian hari.
Pria energik, antusias dan smart ini kini boleh bangga karena perusahaan yang di pimpinnya berhasil menjadi salah satu penguasa pasar untuk distribusi produk farmasi etikal di Indonesia. Dan berkat kegigihannya ia berhasil melanjutkan sekolahnya sambil bekerja. Kini ia sudah berhasil meraih gelar kesarjanaannya di sebuah universitas swasta di Palembang dan bergelar MBA dari Prasetya Mulya.
Beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah Erwin Tenggono :
^ Untuk sukses dan kaya ternyata tidak selamanya harus berbisnis, menjadi pegawai atau orang kerja juga bisa. Hidup adalah pilihan. Semunya kembali kepada anda. Yang penting bukan apa yang dikatakan orang lain benar tapi apa yang anda yakini dengan sepenuh hati anda. Karena apa yang dikatakan hati tidak selamanya bisa dikalkulasi oleh pikiran. Yakinlah dengan apa yang dikatakan hati anda bukan apa yang di katakan Rudi....hehehe.
^ Selalu ada cerita-cerita dibalik kesuksesan seseorang. Jangan terlalu risau dengan apa yang anda alami saat ini, siapa tahu itu merupakan rangkaian cerita-cerita yang akan ‘memaniskan’ kehidupan anda di kemudian hari.
^ Sabar dan komit adalah salah satu kunci hidup sukses.
^ Doa dan dukungan orang tua serta keluarga jangan diabaikan.
^ Semangat belajar tiada henti dari Erwin Tenggono patut kita tiru. Ketika kehidupannya berada pada tikungan tidak menyenakkan ia tetap berusaha dengan bekerja sebagai kuli angkut di pasar dan berjualan pisang goreng sepulang kerja.
^ Tidak terlalu bermimpi besar [karena tidak pernah membayangkan apa yang dicapainya sekarang] tapi membangun kemampuan menerima yang besar dengan terus bekerja dan berusaha. Yang penting bukan mimpinya yang besar tapi kemampuan menerimalah yang menentukan pencapaian seseorang.
^ Sanggup menunda kesenangan sesaat untuk meraih kesenangan yang lebih besar dikemudian hari dengan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian.
S A L U T E.....Erwin Tenggono !!
Semoga pencapaian Anda bisa menginspirasi banyak orang dan semoga keberkahan serta kelimpahan menyertai Anda dan keluarga ^_^ ^_^
Terima kasih
____VM____
Salam mantap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H