Kanisius: Esok, Lusa atau Lain Hari

Sebagai sekolah yang sudah lumayan lama berdiri, Kanisius mempunyai aspek aspek tertentu dalam menghidupi kemampuan untuk berintraksi oleh sesama. Berawal dari 1927, Sekolah ini dibangun yang bertujuan untuk mendidik anak-anak orang Belanda serta anak bangsawan. Letaknya yang strategis di Menteng Jakarta Pusat juga memungkinkan bahwa sekolah ini mempunyai ciri khas yang tidak bisa di bedakan oleh sekolah lain kala itu. Jika sekolah ini yang katanya sudah lama, dan mempunyai ciri khas tersendiri yang membuat orang memiliki kesan postif, pertanyaan nya adalah Apakah Kanisius bisa mengikuti perkembangan zaman?

Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Jesuit: Sekolah ini menekankan pada nilai-nilai Jesuit seperti menjadi "man for others" (pria bagi sesama), yang artinya mendidik siswa untuk peduli dan berkontribusi kepada masyarakat. Fasilitas dan Program Unggulan UNTUK Sekolah ini memiliki fasilitas yang lengkap, termasuk laboratorium sains, perpustakaan, dan area olahraga. Program-program unggulan seperti debat, robotika, dan berbagai kompetisi akademis juga sangat populer. Banyak alumni Kolese Kanisius yang menjadi tokoh terkenal di Indonesia, seperti politisi, pengusaha, dan profesional sukses di berbagai bidang.

Nama ku Timothy. Aku merupakan murid dari SMA Kolese Kanisius Jakarta angkatan Dua puluh lima, Doelim atau 25. Hal pertama yang ku pikirkan tentang Kansius adalah selain muridnya laki-laki semua, disini mereka tidak menerima orang bodoh, melainkan mereka menerima orang aneh. Mengapa? Karena setelah aku masuk ke Kanisius, pasti ada saja orang yang memiliki kegiatan atau bakat yang aneh dan "nyeleneh" namun berdampak yang baik atau bagus. Sebagai contoh ada anak yang memiliki fisik yang kuat namun ia juga memiliki kemampuan otak yang bagus, alias bisa menyeimbangi non akademik dan akademik. Itu yang membuat saya aneh, karena aku baru pertama melihatnya. Tidak ada nya orang bodoh bukan berarti semua muridnya pintar, melainkan pasti setiap orang memiliki rasa malas yang berbeda, dan rasa itu bisa dihilangkan dari kita sendiri.

Jika dilhat, aku merupakan "rakyat biasa" di Kanisius. Aku tidak pernah memiliki jabatan (osis, legioner dkk). Namun aku terlibat dalam olahraga. Bisa dibilang aku adalah atlet dari Kanisius. Aku menyukai sepak bola, dan itulah yang membuat ku menjadi kiper CC A. Sekolah ini juga mempunyai Akademis dan Ekstrakurikuler. Kolese Kanisius dikenal dengan standar akademis yang tinggi, program pendidikan yang kuat, dan kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, termasuk olahraga, seni, dan organisasi siswa. Berkat seni, aku jadi bisa menyalurkan bakat ku dari TK yang sekarang sudah tersalurkan lagi.

Dari tahun ke tahun Kanisius telah menghasilkan banyak pengalaman penting bagi hidupku. Kita ambil contoh dari edufair. Dulu waktu aku di kelas 10, yang paling penting dalam Edufair adalah menyelenggarakan tarrian kolosal. Waktu itu karena kami baru terbebas dari Covid-19, edufair nya di laksanakan hybrid. Tahun ini edufair memberikan kita gambaran seperti tahun dahulu. Ada tarian yang di selenggarakan diLapangan Bola CC dan kmita bisa ke booth maupun presentasi wajib dari tamu Universtas dari luar maupu  dalam negri.

 Kini aku sudah kelas 12, aku sudah bisa melihat perkembangan Kanisius dari kelas 10, banyak perubahan yang terjadi dan menurutku Kansius tetap berdiri kokoh di tengahnya arus zaman, semoga dengan ini Kansius bisa lebih baik dari tahun ku. Agar bisa emnegmbangkan ide ide nya yang membuat Kanisian mampu melakukan kebaikan sertamenjadi pedoman di perkembangan zaman.