Mohon tunggu...
Konstantinus Jalang
Konstantinus Jalang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

Berfilsafat dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Love Smoke

21 November 2020   21:20 Diperbarui: 7 Desember 2021   19:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perpustakaan bukan satu-satunya tempat belajar. Kalian bisa belajar banyak hal di tempat nongkrong para penyuka rokok. Di sana, kalian akan mendengarkan banyak sharing 'bergizi'. 

Beberapa orang mampu move on dari keterpurukan berkat sharing sahabatnya di tempat nongkrong. Mereka tidak sebats di kafe atau resto. Mereka tidak memamerkan kebersamaan di instastory. Mereka hanya bercerita tentang struggle sambil merokok dan meneguk kopi hangat.

Saya pastikan, kalian juga punya teman-teman tongkrongan. Tetapi, tidak semua tongkrongan diisi dengan sharing inspiratif. Banyak tongkrongan yang malah dimanfaatkan sebagai momen show off. 

Dalam jenis tongkrongan seperti ini, pertemanan selalu berkaitan dengan gengsi sosial. Yang termasuk dalam tongkrongan jenis ini, dianggap high class secara sosial. Di sana juga, kita akan menemukan jenis orang yang sedang 'panjat sosial'. Momen bahagia palsu kemudian diupload di instastory dengan mention beberapa teman 'keren'.

Para perokok biasanya punya beberapa teman nongkrong. Mereka nongkrong di mana saja, tidak harus di resto atau kafe. Dan, kadang-kadang, sebatang rokok pun dinikmati 'rame-rame'. 

'Mereka merokok untuk kebersamaan, bukan bersama untuk merokok'. Itu perbedaan jenis tongkrongan ini dengan tongkrongan yang diisi para 'pemanjat sosial'. 

Dalam tongkrongan jenis ini, pertemanan selalu mengatasi jumlah rupiah untuk membeli rokok. Tidak punya uang membeli rokok, bukan halangan untuk bergabung dalam pertemanan jenis ini.

Saya jarang menemukan perokok yang menyendiri. Kalaupun ada, mungkin dia sedang stress. Atau, dia sedang menyelesaikan tugas penting yang akan dikumpulkan esok pagi. 

Memang ada tipe perokok pelit, tetapi mereka pun jarang tidak hadir di tempat tongkrongan. Yah, meskipun sering kali kehadiran mereka sedikit mengganggu. Singkat kata, para perokok sebetulnya adalah orang-orang yang suka berdiskusi ringan tentang hidup. Mereka suka ngobrol santai tentang apapun. 

Pada fase tertentu, kita akan tahu, mana perokok yang baik dan mana yang jahat. Standar baik dan jahat dalam sebuah pertemanan dilihat berdasarkan kejujuran. Yang jujur, pasti perokok baik.

Saya sendiri adalah seorang perokok. Saya suka mendengarkan sharing santai yang inspiratif. Yang inspiratif tidak melulu yang hebat dan serius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun