"Hidup ini seperti secangkir kopi, dimana pahit dan manis melebur, bertemu dalam kehangatan." Sebuah kutipan di dalam film Filosofi Kopi yang menggambarkan keistimewaan secangkir kopi bagi setiap insan yang meminumnya. Kopi yang identik dengan rasa pahit tetapi selalu melekat dihati para penikmatnya. Â
Munculnya kedai-kedai kopi di Jakarta semakin membuat kopi melekat di kehidupan orang Jakarta. Kedai kopi bukan hanya semata-mata sebagai tempat minum kopi saja, tetapi kedai kopi juga menjadi tempat untuk bersosialisasi bahkan bekerja. Salah satu kedai kopi di kawasan Melawai, Jakarta Selatan terlihat ramai dengan sekumpulan orang-orang yang tengah bercengkrama menikmati suasana hari itu yang tidak terlalu panas karena nampaknya akan turun hujan. Ketika membuka pintu kedai kopi tersebut, harum kopi tercium seakan menyambut kedatangan kita. Suasana kedai kopi ini masih sama seperti yang di gambarkan dalam film Filosofi Kopi. Tata letak dan suasana yang diberikan sama seperti penggambaran di dalam film. Pengunjung langsung diberikan kepuasan tersendiri saat menginjakkan kaki nya di kedai Filosofi Kopi ini.
Selain di Jakarta, saat ini kedai Filosofi Kopi juga telah dibuka di Yogyakarta. Kedai Filosofi Kopi ini merupakan wujud nyata dari novel dan film yang berjudul sama dengan nama kedai ini yaitu Filosofi Kopi. Meskipun kedai ini tidak terlalu luas, namun kedai ini memberikan suasana yang nyaman bagi setiap orang yang berkunjung. Sebagai pengunjung kita bisa memilih ingin merasakan suasana indoor yang lebih tenang ataupun outdoor yang memberikan nuansa keakraban. Suasana indoor ataupun outdoor semuanya sama-sama memberikan atmosfer kenyamanan bagi para pengunjung.
Sebagai kedai kopi tentunya kedai Filosofi Kopi juga memiliki barista untuk meracik kopi dan menyajikannya kepada pelanggan. Para barista tentunya harus memiliki kemampuan dalam seni penyajian kopi agar kopi nikmat untuk dinikmati dan tersaji dengan apik. "Untuk barista kita memang sudah ada yang memiliki basic tapi juga ada yang otodidak," kata Dara selaku store manager kedai Filosofi Kopi.
Dara juga menjelaskan bahwa biji kopi yang ada di kedai ini berasal dari beberapa supplier.Untuk roasting biji kopi seperti Tiwus, Perfecto, dan Lestari berasal dari Semarang. Proses roasting merupakan salah satu proses terpenting yang memengaruhi cita rasa dan aroma dari sebuah kopi. Sebagi contoh kopi tiwus yang menjadi ciri khas dari kedai Filosofi Kopi ini diroasting hanya sampai medium roast.Selain itu, kedai ini juga memiliki supplier lainnya untuk espresso based.
Kedai kopi di bilangan Melawai ini menyediakan banyak jenis minuman kopi yang dibagi menjadi 4 bagian yaitu Espresso Based, Black Coffee, Coffee Dessert, dan Manual Brew. Di dalam bagian Espresso Based terdapat beberapa menu pilihan yaitu Cappucino, Caffe Latte, Piccolo, Flat white, Macchiato, Mochaccino, dan Caramel latte. Di bagian Black Coffee terdapat 2 menu yang ditawarkan yaitu Long Back dan Espresso. Di bagian Coffee Dessert terdapat Classic Affogato, dan Affogato Orgasm. Sedangkan di bagian Manual Brew terdapat 5 pilihan menu yaitu Indonesia Tubruk, V60, Aeropress, Syphon, dan Vietnam Drip. Lima pilihan pada Manual Brew tersebut sebenarnya merupakan pilihan proses dan alat yang digunakan terhadap biji kopi yang dipilih.  Pada bagian menu Manual Brew terdapat dua pilihan biji kopi yang ingin digunakan yaitu Tiwus atau Lestari, sebagai customer kita diperkenankan memilih salah satu biji kopi yang akan digunakan.
Kedai kopi di bilangan Melawai ini buka setiap hari. Untuk weekday buka dari pukul 11.00 siang hingga 11.00 malam, sedangkan untuk weekend buka dari pukul 07.00 pagi hingga 11.00 malam. Kedai ini terlihat selalu ramai pengunjung terlebih pada saat hari mulai sore.
Berkembangnya bisnis kedai kopi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya di Indonesia memberikan peluang bagi kita untuk dapat lebih menikmati cita rasa kopi itu sendiri. Sebagai salah satu kedai kopi yang juga berusaha untuk memanfaatkan dan memperkenalkan kopi Indonesia tentunya harus dipertahankan dan dikembangkan.