[caption id="attachment_137406" align="alignright" width="300" caption="Borobudur"][/caption] [caption id="attachment_137407" align="alignright" width="300" caption="Batik"][/caption] [caption id="attachment_137397" align="alignnone" width="300" caption=" Antusias Warga Yogyakarta menyaksikan JJC"]          [/caption] YOGYAKARTA , Sintha – Memperingati Ulang Tahun Kota Yogyakarta ke- 255, Jogja Java Carnival (JJC) 2011 kembali digelar. Antusias warga Yogyakarta dalam menanggapi acara ini sangat bagus, karena warga Yogyakarta merasa senang dengan diselenggarakan acara Jogja Java Carnival (JJC).
Jogja Java Carnival ini diselenggarakan pada Hari Sabtu, 22 Oktober 2011. Dalam acara ini menampilkan berbagai macam dari komunitas seni di Yogyakarta. Suasana sore hari pada pukul 16.30 WIB kawasan Malioboro sudah mulai padat, kendaraan-kendaraan masih bisa berlalu lalang.
Pukul 19.00 WIB kawasan Malioboro sudah mulai ditutup jalannya, ribuan warga sudah memadati area kawasan malioboro, mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua semua sangat antusias dan tertarik menyaksikan karnaval ini. Karnaval JJC dimulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali di sebelah utara Hotel Inna Garuda menuju Jl Malioboro, Jl Ahmad Yani dan berakhir di Alun-alun Utara. Ribuan warga pada saat itu mulai memilih tempat yang dirasa tepat dan nyaman dalam mengambil gambar untuk diabadikan mereka.
Dalam acara ini diikuti puluhan komunitas seni baik dari Yogyakarta maupun daerah lainnya, serta memeriahkan berbagai macam pawai karnaval dalam JJC. Beberapa peserta itu diantaranya Komunitas Badut Yogyakarta, Indonesia Nanchuku Club, Pemkot Surabaya, Kelompok Jogja Broadway, Kabupaten Kediri, Komunitas Seni Budaya Lubuk Pakan Deli Serdang Sumatera Utara, Kabupaten Jambi, Suriname, IKPM Lampung, Komunitas Wushu, Solo Batik Carnival (SBC), Ikatan Pelajar Mahasiswa Bali, Falun Dafa dan lain-lainnya.
Saat karnaval berlangsung semua akses jalan menuju Maliboro telah ditutup untuk semua kendaraan bermotor. Ribuan warga pada saat itu saling berdesak-desakan dan saling berebut dalam mencari tempat untuk mengambil gambar. Banyak anak-anak kecil yang nangis karena berdesak-desakan pada saat menyaksikan karnaval tersebut. Menurut salah satu pengunjung Bu Yani (50th), ia sangat antusias menyaksikan acara ini karena banyak sekali kesenian-kesinian yang ditampilkan dari berbagai daerah dan dapat menambah wawasandalam acara ini. Namun tidak nyamannya dalam menyaksikan acara ini karena saling berdesak-desakan membuat tidak nyaman, karena banyaknya antusias warga Yogyakarta yang ingin menyaksikan acara ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H