Mohon tunggu...
Lovely Christi Zega
Lovely Christi Zega Mohon Tunggu... Psikolog -

Untuk informasi terkini, terlengkap, dan terpercaya hubungi ketok magic kenalan terbaik anda.... - Pemilik majalah online a-and-o.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah Master di Luar Negeri: Inggris, Belanda, dan Jerman

6 Januari 2014   03:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 5889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388983587750996211

[caption id="attachment_314051" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Melanjutkan kuliah di luar negeri menjadi pilihan sebagian orang. Beragam alasan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan tsb. Apa pun alasannya, sebaiknya kumpulkanlah beragam informasi terlebih dahulu sebelum memutuskan. Berikut sebagian informasi tentang kuliah S2 di luar negeri di beberapa negara yakni di Inggris, Belanda, dan Jerman. Inggris Keuntungan kuliah di Inggris adalah masa kuliah yang lebih singkat dibandingkan di banyak negara. Sebagian besar kuliah master di Inggris berlangsung selama 1 tahun. Selain itu, bahasa yang dipergunakan telah kita pelajari sejak di bangku sekolah. Dengan demikian, penguasaan bahasa Inggris dapat terasah jadi lebih baik lagi. Tes bahasa Inggris yang dapat dipergunakan untuk melamar kuliah di Inggris adalah IELTS sebesar min. 6,5 atau TOEFL min. sebesar 85 (computer based). Perkiraan biaya hidup di Inggris berkisar antara tujuh hingga sembilan ribu poundsterling per tahun. Sedangkan uang kuliah per tahun berkisar antara tujuh hingga duabelas ribu poundsterling per tahun. Kemungkinan kerja paruh waktu sembari kuliah dimungkinkan di Inggris. Berikut link mengenai kuliah di Inggris: (1, 2, 3). Belanda Sebagian besar bahasa pengantar perkuliahan di universitas di Belanda menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian mempelajari bahasa Belanda tidak terlalu diwajibkan. Sebagaimana kuliah di Inggris, tes bahasa Inggris yang diterima untuk dapat studi di Belanda adalah IELTS dan TOEFL. Sama seperti di Indonesia, kuliah master di Belanda berlangsung selama dua tahun. Meski demikian, sebagian universitas mensyaratkan kelas persiapan sebelum melanjutkan studi master sesungguhnya. Kelas persiapan berlangsung setahun. Kurang lebih kelas ini mengasah keahlian mahasiswa terutama dibidang penelitian. Sebagian universitas ada juga yang mensyaratkan kuliah sarjana kembali selama 1 tahun, sebelum dipersilahkan untuk melanjutkan kejenjang master. Sehingga, total waktu studi di Belanda kemungkinan dapat berlangsung selama tiga tahun. Biaya hidup per bulan sekitar delapan ratus hingga seribu seratus euro. Sedangkan biaya kuliah per tahun diatas seribu euro. Kerja paruh waktu juga dimungkinkan di Belanda. Informasi lebih lanjut dapat dicari pada link ini dan ini. Jerman Kuliah master di Jerman juga berlangsung selama dua tahun. Meski demikian, sebagian besar universitas di Jerman mensyaratkan kemampuan bahasa Jerman untuk dapat diterima dibangku kuliah. Jika berminat kuliah di Jerman, adalah mungkin mengikuti kursus bahasa Jerman sembari mendaftar ke universitas yang dituju. Keuntungannya adalah bahasa Jerman merupakan bahasa sehari-hari. Dengan demikian, penggunaan bahasa secara aktif memungkinkan diasahnya kemampuan bahasa menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan belajar bahasa Jerman di Indonesia. Resikonya adalah dalam dua tahun calon mahasiswa harus sudah lulus tes bahasa Jerman. Jika dalam rentang waktu tsb ybs belum lulus tes bahasa, kemungkinan visanya tidak akan diperpanjang. Karena belajar bahasa yang sama sekali baru dan belum pernah dipelajari sebelumnya disekolah bukan hal yang mudah, sebaiknya memang mempelajari bahasa Jerman sebelumnya di Indonesia. Sehingga, setiba di Jerman kemampuan bahasa lebih diasah. Tempat kursus bahasa Jerman yang berhubungan langsung dengan kedutaan besar Jerman adalah Goethe Institut. Goethe Institut terdapat di Jakarta dan Surabaya. Goethe Institut juga menyelenggarakan tes bahasa Jerman. Meski demikian, saya tidak tahu jenis tes bahasa Jerman yang dilangsungkan di Goethe Institut apakah bisa untuk melanjutkan kuliah di Jerman. Tes bahasa yang diterima sebagai syarat untuk kuliah dalam bahasa Jerman adalah tes DSH (Deutsch Sprachprüfung für den Hochschulgang/ujian bahasa Jerman untuk tingkat perguruan tinggi) dan tes DaF (Deutsch als Fremdsprache/bahasa Jerman sebagai bahasa asing). Tes DSH kira-kira seperti tes IELTS dimana soal-soalnya essay. Sedangkan tes DaF layaknya tes TOEFL dengan soal-soalnya berbentuk pilihan ganda dan mengerjakannya langsung didepan komputer. Dengan demikian, kemungkinan jumlah waktu kuliah dari persiapan bahasa hingga memulai perkuliahan di Jerman kemungkinan berlangsung selama empat tahun. Terdapat juga universitas yang tidak mewajibkan bahasa Jerman dan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Namun kemungkinan besar universitas seperti ini adalah universitas swasta dan pembiayaannya bersumber lebih pada mahasiswa. Dengan kata lain, uang kuliahnya kemungkinan lebih mahal. Biaya kuliah di Jerman sendiri mulai dari dua ratus euro per semester. Biaya kuliah ini kadang sudah termasuk biaya transportasi dalam kota dan sekitarnya. Sedangkan biaya hidup per bulan sendiri dapat berkisar dari lima ratus euro per bulan. Bekerja sambil kuliah juga dimungkinkan di Jerman. Selama 120 hari kerja penuh waktu atau 240 hari kerja paruh waktu diijinkan bagi mahasiswa asing di Jerman. Ada tiga jalur yang saya tahu untuk dapat kuliah di Jerman. Jalur pertama adalah jalur beasiswa. Jalur kedua adalah jalur pribadi. Untuk jalur ini mahasiswa atau calon mahasiswa yang hendak berangkat ke Jerman disyaratkan untuk memiliki uang di bank Jerman minimal sekitar delapan ribu euro. Dana ini disyaratkan sebagai jaminan selama hidup di Jerman. Dana ini dapat ditarik per bulannya dengan maksimal nominal tertentu. Sedangkan jalur ketiga adalah lewat Verpflichtungserkärung. Jalur ini semacam surat jaminan atau surat sponsor yang menjamin keberlangsungan dana selama ybs berada di Jerman. Jalur yang ketiga ini mewajibkan kejelasan dari pihak penjamin, seperti hubungan antara yang dijamin dengan penjamin, pekerjaan penjamin, gaji penjamin, tempat tinggal, dsb. Jalur ketiga ini pihak penjamin yang mengurus dikantor yang terkait di Jerman. Saya dapat berada di Jerman lewat jalur ketiga ini. Meski demikian, ada orang yang saya kenal yang hendak menggunakan jalur ketiga ini namun belum berhasil. Dengan demikian, sebaiknya menghubungi pihak kedutaan untuk mengetahui kemungkinan dapat menggunakan jalur ini atau tidak. Berikut link tentang Verpflichtungserkärung (klik di sini). Link soal kuliah di Jerman dapat anda baca di sini, sedangkan link untuk kursus bahasa Jerman di Goethe Institut adalah ini. *** Jumlah mahasiswa internasional di tiga negara tersebut cukup tinggi. Menurut ucas.com, setiap tahunnya terdapat 430.000 mahasiswa asing dari 180 negara menempuh studi di Inggris. Sedangkan data dari topuniversities.com menunjukkan terdapat 45.000 mahasiswa asing di Belanda pada tahun 2009. Data DAAD pada tahun 2011 menunjukkan bahwa terdapat 250.000 mahasiswa asing atau sekitar 11,4% dari total keseluruhan mahasiswa di Jerman. Meski demikian, masih terdapat banyak pilihan negara tujuan lain untuk melanjutkan studi. Informasi diatas merupakan gambaran besar dari masing-masing negara. Masing-masing universitas ditiap-tiap negara tsb kemungkinan ada perbedaan. Untuk itu, sebaiknya mencari tahu lebih dan juga mengontak universitas yang diminati. Selamat menelusuri. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun