Mohon tunggu...
Vellya ShandraDwi
Vellya ShandraDwi Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa UNEJ 2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

KKN UNEJ "BACK TO VILLAGE"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNEJ Manfaatkan Teknologi sebagai Media Belajar Online

12 Agustus 2020   14:40 Diperbarui: 12 Agustus 2020   14:48 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi

Jember- KKN tahun ini memang berbeda dari KKN sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya Covid-19 yang membuat berbagai kegiatan menjadi terhambat. Universitas Jember membuat kebijakan KKN dilaksanakan secara mandiri atau di desa sendiri. Kebijakan ini dibuat untuk mengantisipasi dampak dari Covid-19 serta memutus rantai penyebaran Covid-19. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village UNEJ 2020 tidak terasa telah memasuki minggu-minggu terakhir. Hal ini berarti pelaksanaan KKN "Back To Village" yang dilaksanakan selama 45 hari akan segera usai.

Berbicara mengenai Covid-19, banyak sektor yang terkena dampak akibat virus tersebut. Salah satunya adalah pendidikan. Sejak Maret 2020 mulai diberlakukannya sistem belajar dari rumah. Sehingga perlu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk belajar secara online. Vellya Shandra Dwi Fittri Anggraeni selaku mahasiswa KKN UNEJ kelompok 19 melaksanakan KKN di Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Tema yang dipilih yaitu Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat Covid 19. Oleh karena itu, mahasiswa berinisiatif untuk memperkenalkan serta mendampingi pemakaian aplikasi pembelajaran online.

Pengenalan media pembelajaran online. Sumber gambar: dok. pribadi
Pengenalan media pembelajaran online. Sumber gambar: dok. pribadi

Dalam melaksanakan program kerja, mahasiswa memilih guru sebagai sasaran. Karena saat pandemi ini guru dituntut untuk bisa menggunakan serta mengakses teknologi aplikasi yang menunjang pembelajaran. Pada minggu pertama, mahasiswa melakukan observasi masalah yang dihadapi oleh sasaran. Menurut sasaran yang berprofesi sebagai guru SD bahwa pelaksanaan pembelajaran online terbilang kurang optimal. Dikarenakan masih banyak siswa yang belum memiliki handphone android serta belum memahami cara mengakses aplikasi pembelajaran online.

Selain itu para orangtua siswa juga sedikit yang memahami penggunaan teknologi terutama teknologi yang dipakai untuk pembelajaran online. Bahkan tidak sedikit pula guru yang belum menguasai penggunaan aplikasi pembelajaran online. Karena permasalahan tersebut, mahasiswa mencoba membantu memperkenalkan aplikasi pembelajaran online kepada guru.

Hal ini agar dapat membantu guru kedepannya dalam melakukan pembelajaran online. Pada minggu kedua, mahasiswa melakukan edukasi mengenai salah satu media pembelajaran yaitu Google Classroom. Dengan Google Classroom, guru dapat membuat kelas serta membagikan materi ataupun tugas kepada siswa. Pada minggu ketiga, mahasiswa melakukan edukasi aplikasi konferensi video.

Mahasiswa menggunakan aplikasi Zoom sebagai bahan edukasi. Dalam penggunaan aplikasi Zoom guru dapat tatap muka dengan siswa secara online. Pada minggu keempat, mahasiswa memperkenalkan Microsoft PowerPoint sebagai media untuk menyiapkan pembelajaran. Pada Microsoft PowerPoint guru dapat menyiapkan materi pembelajaran yang akan dibagikan kepada siswa secara online.

Pada minggu kelima, memperkenalkan Google Form. Google Form ini sebagai media dalam membuat pembelajaran. Karena Google Form dapat membantu guru dalam membuat tugas ataupun kuis secara online. Serta pada minggu keenam, kegiatan yang dilakukan adalah evaluasi penggunaan teknologi pembelajaran. Mahasiswa juga telah membuat kelas KKN yang diajukan pada sdunej.id sebanyak 4 kelas. Kelas yang dilaksanakan mengenai pelatihan dari keempat media yang telah diperkenalkan kepada guru. Pelaksanan kelas dilaksanakan secara offline dan online. Tentunya pada kelas offline tetap mengikuti protokol kesehatan.

Dengan berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama KKN "Back to Village" ini hasil yang didapat adalah guru telah mengenal beberapa media untuk melaksanakan belajar mengajar secara online. Sehingga dalam hal ini guru tidak perlu lagi kebingungan tentang media seperti apa untuk pembelajaran online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun