31 tahun milad dompet dhuafa, kok baru kenal?
Tak kenal maka tak sayang, bukan dong, tak kenal maka kita kenalan...
Barangkali bukan hanya saya yang baru tahu ada yayasan yang sudah berusia 31 tahun, bernama dompet dhuafa. Jika ada yang sama seperti saya, mari kita berkenalan dan menguliknya.
Yayasan yang telah berdiri sejak 2 juli 1993, hingga saat ini (tahun 2023) telah menyentuh lebih dari 31 juta jiwa sebagai penerima manfaat. Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi islam yang bergerak untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan. Sumber dana yang dikelola dari  zakat, Infak, sedekah, dan wakaf terkelola dengan amanah dan modern, bahkan kita bisa melihat laporan keuangannya di website resmi dompet dhuafa. Bergerak di lima pilar program ini bertujuan untuk mengentas kemiskinan. Yaitu di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dakwah dan budaya. Kemudian Hadir di 5 kantor layanan, 25 cabang dalam negeri, tidak hanya mekar di dalam negeri, dompet dhuafa juga memiliki 5 cabang luar negeri dengan 88 jaringan strategis di 33 negara. Sungguh pencapaian yang luar biasa.
Awal berjumpa
Media sosial banyak memberikan dampak positif. Ada yang menemukan teman, bahkan jodoh. Tentunya ada informasi yang menarik dan bermanfaat, seperti saya yang menemukan dompet dhuafa di media sosial Instagram. Awalnya saya menemukan informasi oprec tenaga kesehatan bidan di akun instagram @dompet dhuafa, saya sangat tertarik untuk mendaftar, ternyata penempatannya tidak ada lokasi di Bengkulu, saya urungkan niat untuk mendaftar karena tidak memungkinkan untuk bertugas di luar Provinsi. Namun, jemari tangan masih tetap scroll dan penasaran dengan yayasan ini. Ternyata semenarik itu, dan kagum. Betapa pemanfaatan teknologi bisa bahu membahu membantu masyarakat luas tetap menerima manfaat melalui pengelolaan dana secara daring, program yang jelas, dan berkelanjutan. Serta cakupan yang luas, tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri, bahkan di pelosok Indonesia pun yayasan ini dapat memberikan dampak baik. Oh iya, kita juga bisa membantu saudara suadara kita yang sedang membutuhkan dengan cara berinfak atau berzakat melalui yayasan yang InsyaAllah amanah ini, boleh kunjungi laman ini ya.
Mari melihat fakta keadaan Indonesia saat ini
Terdapat lima pilar program, salah satunya adalah kesehatan. Mari kita lihat bagaimana dampak yayasan dompet dhuafa di bidang kesehatan, khusunya dalam kacamata kebidanan.
Data SISDMK Kementerian Kesehatan per Maret 2024 mencatat dari 10.217 puskesmas yang ada di Indonesia, 4.908 atau 48% diantaranya belum bisa memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan, yaitu sembilan jenis tenaga kesehatan, salah satunya adalah bidan. Dengan adanya tenaga kesehatan yang cukup tentu akan mendukung mencegah dan mengurangi permasalahan kesehatan masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajad kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah stunting, penurunan angka stunting di Indonesia yang saat ini berdasarkan data Kemenkes tahun 2023 tercatat 21,5%. Â yang masih terbilang tinggi.
Gerakan kesehatan dompet dhuafa telah memberikan manfaat layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang menyebar di seluruh Indonesia yaitu di 11 wilayah, 61 pos sehat, dan 7 gerai sehat. Transformasi layanan kesehatan yang mendorong perilaku hidup sehat, pelibatan modal sosial, dan inisiasi program berkelanjutan terukur sebagai model holistik gerakan kesehatan dunia. Adapun program dan layanan yang dikelola diantaranya respon Darurat kesehatan (RDK), sanitasi total berbasis masyarakat, siaga bencana, program kesehatan kawasan, kebun sehat keluarga, jaringan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, ambulan terapung, anak Indonesia sehat, kemitraan TBC, kampung cekal corona, dan ada pos sehat.