Mohon tunggu...
Vellinska
Vellinska Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Buku itu superior. Membaca itu harus. Kadang saya ambisius, kadang malas, kadang keras kepala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejujuran sebagai Salah Satu Nilai Kehidupan yang Paling Penting

18 Oktober 2023   09:07 Diperbarui: 18 Oktober 2023   09:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejujuran | Sumber: depokpos.com

     Kejujuran adalah salah satu nilai moral yang patut diterapkan dalam kehidupan kita, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Di dunia yang semakin berkembang ini, orang-orang sering kali meremehkan perilaku kejujuran. Padahal, bersikap jujur sangat penting bagi diri sendiri maupun sesama. Karena pada dasarnya, dengan menerapkan nilai kejujuran, maka hidup akan terasa lebih aman dan tentram tanpa adanya tipu muslihat yang bisa membawa malapetaka.

     Berbohong adalah kebalikan dari jujur. Ketika seseorang berbohong, mereka akan cenderung tidak tenang alias gelisah karena sudah menyimpan sesuatu. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang untuk berbohong, bisa jadi karena upaya untuk menyelamatkan diri, mengamankan citra, atau bahkan karena tekanan yang terjadi di luar diri seseorang. Namun, orang-orang cenderung berbohong demi kebaikan diri sendiri hanya karena tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan. Secara jelas, mereka mengabaikan tanggung jawab dan menggunakan alasan lain untuk menutup-nutupi yang sebenarnya.

     Tapi tidak ada hal baik yang akan keluar dari berbohong. Seperti peribahasa, "Sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya," sebagai makhluk dengan akal budi, kita harus tahu apa konsekuensi dari perbuatan yang tidak baik itu. Sesama manusia harus saling mempercayai dan jika kita hidup dengan terus merusak kepercayaan itu, maka apa gunanya kehidupan?

     Maka dari itu, nilai kejujuran itu memang benar-benar penting bagi kita dalam menjalani kehidupan. Karena sekali berbohong, akan keterusan dan cenderung mewajarkan tindakannya sendiri. Bisa disebut juga menjadi kebiasaan. 

     Untuk itu, kita harus mulai membiasakan diri kita untuk bersifat jujur di kehidupan sehari-hari. Tentu saja, dimulai dari diri kita sendiri dan di lingkungan yang kecil terlebih dahulu, yaitu bermula dari keluarga. Agar seseorang bisa bersikap jujur terhadap sesamanya, mereka harus bisa jujur terhadap diri sendiri dulu. Seperti mampu mengakui kesalahan. Saat kita melakukan kesalahan, kita harus berani mengakui dan menerima apa yang ada di diri kita. Bertindak seolah-olah kita tidak salah hanya akan menempatkan diri kita di situasi atau posisi yang lebih buruk. 

     Jika kita berbohong, mungkin kita bisa menyembunyikan fakta itu dari orang lain, tapi tidak dengan diri sendiri atau Tuhan. Tuhan Yesus sendiri berfirman, "Tetapi hendaknya perkataanmu demikian, Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak: Karena semua yang di luar itu datangnya dari si jahat." (Matius 5:37). Tuhan telah menuntut kita untuk menjadi orang yang jujur. Dan hanya orang yang jujur yang sejalan dengan kehendak Tuhan. Dan secara pribadi, saya pun tahu bahwa jujur merupakan hal yang sangat penting. Tapi sulit bagi saya untuk bisa menghindari kebohongan, karena bagaimanapun juga, saya tetaplah seorang manusia yang memiliki banyak kekurangan dan berdosa.

     Namun, menjalani hidup yang benar dengan bersikap atau berbuat jujur adalah suatu cara bagi kita agar mampu mengerti ajaran-ajaran Tuhan Yesus mengenai kebaikan hidup. Tuhan Yesus Kristus telah bersikap jujur dan benar dalam menjalani tugasnya sebagai penyelamat manusia. Walaupun diri-Nya berakhir disiksa dan disalibkan demi menebus dosa manusia, tapi berkat kejujuran dan kebenaran yang diterapkan Yesus itu, Ia berhasil bangkit dari kematian.

     Dan menurut saya, Tuhan Yesus bisa dibilang sebagai sosok yang patut diteladani. Ia mengajari kita untuk bisa mengikuti kehendak-Nya dalam kehidupan demi kebaikan masing-masing. Dedikasi dan kemurahan hati-Nya, serta kejujuran yang selalu diterapkan, merupakan kriteria-kriteria yang sepantasnya kita ikuti. Karena Yesus sungguh baik dan bahkan jika manusia menyakiti-Nya sampai Ia wafat sekalipun, Yesus tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki-Nya. Dan sudah seharusnya, kita mampu untuk menerapkan ajaran Yesus untuk kita, dengan mendedikasikan hidup kita dengan setia dan berperilaku jujur, baik dengan diri sendiri maupun orang lain. Kita bisa bersikap jujur dengan memberikan hati kita kepada Tuhan Yesus, bersungguh-sungguh terhadap-Nya akan segala sesuatu, dan yang paling penting adalah terbuka kepada-Nya tanpa menutup-nutupi atau menyembunyikan yang sebenarnya kepada manusia maupun Tuhan.

      Dengan demikian, nilai kejujuran memang harus diterapkan di dalam diri kita sejak dulu. Tidak mudah untuk berkata atau bersikap jujur, namun perlu diketahui bahwa semua manusia pun akan mengalami kesulitannya masing-masing. Kita adalah makhluk yang tidak sempurna, maka dari itu, alangkah baiknya apabila kita mulai menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam hidup, terutama kejujuran. Dimulai dari hal kecil sampai ke hal yang besar, kita mampu menjadikan hidup ini sebagai hidup yang bermakna. Apabila kita jujur, maka hasilnya pun akan baik. Dan sebaliknya, apabila kita cenderung suka berbohong dan menutupi kebenaran, yang ada hanyalah kepercayaan sesat dimana kita akan berakhir sengsara. Jika kita menerapkan prinsip seperti itu, bukankah kehidupan akan menjadi jauh lebih baik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun