Pandemi covid-19 telah melanda 215 negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tentunya juga banyak memberikan dampak di berbagai sector kehidupan. Perekonomian yang semakin lemah, hubungan sosial yang semakin menurun karena kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama bahkan masyarakat lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain.Â
Bisa dilihat dari hal-hal seperti penimbunan berbagai kebutuhan hidup seperti obat-obatan, sembako, multivitamin, masker, handsanitizer dan sebagainya.Â
Melemahnya sector pariwisata dimana terdapat anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitas. Tentunya, dunia pendidikan pun merasakan dampak adanya pandemic covid-19 ini.
Pemerintah pusat telah mengeuarkan berbagai kebijakan, salah satunya adalah kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) atau biasa disebut dengan pembelajaran secara online. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.Â
Pembelajaran online merupakan system pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dengan siswa, melainkan dilakukan melalui jaringan internet.Â
Hal ini merupakan tantangan besar bagi semua pihak termasuk guru, siswa maupun orangtua siswa. Karena dalam kondisi tersebut guru dituntut untuk bisa mengolah dan mendesain media pembelajaran sedemikian rupa agar mencapai tujuan pembelajaran.
Dampak yang dirasakan oleh siswa diantaranya adalah para siswa cenderung bosan karena terbiasa belajar di sekolah bersama teman-temannya. Namun saat ini siswa diharuskan untuk mrlakukan pembelajaran melalui daring yang juga dapat mengakibatkan menurunnya semangat belajar pada anak yang disebabkan oleh fasilitas yang kurang memadai, seperti belum memiliki handphone, jaringan yang kurang stabil maupun orangtua yang sibuk sehingga tidak sempat untuk mendampingi anak pada saat proses belajar.Â
Untuk anak sekolah dasar, belum memahami sepenuhnya tentang fungsi dari media pembelajaran seperti handphone maupun laptop sehingga mereka cenderung bingung sehingga daya serap belajar mereka juga mengalami penurunan dan hilangnya konsentrasi pada saat kegiatan  belajar mengajar tersebut dilaksanakan.
Dampak yang dirasakan orangtua diantaranya adalah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli kuota internet untuk mendukung pembelajaran online yang memerlukan koneksi jaringan yang stabil.Â
Selain itu, para orang tua pun harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mendampingi anak-anaknya dalam belajar online sehingga waktu untuk melakukan aktivitas rutin lainnya berkurang. Para orangtua juga dituntut untuk bisa memahami teknologi agar dan bisa menggunakan teknologi modern untuk mengikuti alur pembelajaran secara daring.
Bagi guru atau pengajar, terdapat tantangan-tantangan yang mengharuskan mereka untuk tetap sigap dalam menghadapi perubahan untuk tetap mencerdaskan anak bangsa. Jika sekolah diliburkan terlalu lama, yang dikhawatirkan adalah para guru menjadi jenuh dan kehilangan jiwa sosial.Â