Mohon tunggu...
velian sandy w
velian sandy w Mohon Tunggu... Freelancer - WAHYO CHANNEL

seputar bidang pertanian secara menyeluruh, semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manfaat Pelepah Daun Kelapa Sawit untuk Tanaman

17 Maret 2019   09:45 Diperbarui: 17 Maret 2019   10:19 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu untuk meningkatkan hasil produksi tanaman adalah menggunakan pupuk organik yang bahan dasarnya dari alam, akan tetapi ada salah satu bahan jenis pupuk organik yang berupa kompos. Kompos merupakan bentuk akhir dari bahan organik yang sudak di dekomposisi sehingga sulit untuk di urai kembali. 

Penggunaan kompos sebagai pupuk untuk tanaman sangat baik karena kompos dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki tekstur tanah,  aerasi dan meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat mempermudah pertumbuhan akar pada tanaman. Bahan dasar pembuatan kompos beraneka ragam dari bahan organik dari alam. 

Seperti kelapa sawit ini juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan kompos. kelapa sawit yang penanamannya membutuhkan luas lahannya yang sangat besar dan luas. Untuk itu di perkebunan kelapa sawit pasti menghasilkan bahan sisa (bahan buangan) dalam jumlah yang sangat besar diantaranya pada pelepah daun pada kelapa sawit.

Pelepah daun pada kelapa sawit yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga bersifat limbah karena biasanya pelepah ini hanya ditumpuk disekitar pohon saja. Setelah dilakukannya penelitian bahwa pelepah daun pada kelapa sawit ini berpotensi untuk digunakan sebagai bahan kompos. 

Berdasarkan hasil penelitian Syahfitri (2008), bahwa kandungan unsur hara pada pelepah kelapa sawit yaitu sebagai berikut: N 2,6-2,9(%); P 0,16-0,19(%); K 1,1-1,3(%); Ca 0,5-0,7(%); Mg 0,3-0,45(%); S 0,25-0,40(%); Cl 0,5-0,7(%); B 15-25 (g-1); Cu 5-8 (g-1) dan Zn 12-18 (g-1).

Proses dekomposisi pelepah kelapa sawit secara alami membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 3-4 bulan. Pada kondisi seperti ini kurang baik dampaknya terhadap lingkungan karena jumlah penumpukan tidak diimbangi dengan jumlah penguraian. 

Pada proses pengomposan dapat dipercepat dengan penambahan berbagai macam dekomposer yang mengandung mikroorganisme pengurai seperti Trichoderma sp, orgadeg, stardec, dan mikroorganisme lokal yang juga dapat memperbaiki kualitas kompos. Larutan mikroorganisme lokal mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik. Pemberian Trichoderma sp bersifat antagonis terhadap patogen tular tanah sehingga juga dapat digunakan sebagai agen hayati. 

Selain itu juga pemberian EM-4 dapat menekan aktivitas serangga, hama dan mikroorganisme patogen lainnya. Setelah proses pengomposan yang di tambahkan dengan dekomposer yang mengandung mikroorganisme pengurai selesai kemudian pupuk kompos tersebut sudah bisa di gunakan untuk media tanam yang bermanfaat bagi tanaman khususnya tanaman hortikultura. Manfaatnya ialah untuk memperbaiki tektur tanah, menyediaka unsur hara bagi tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun