Semarang, Kompasiana.com -Komunitas Anti Korupsi, Universitas Negeri Semarang mengadakan Seminar Nasional HAKORDIA dengan tema Mewujudkan Generasi Muda yang berintegritas dan berjiwa antikorupsi.Acara tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Desember 2019 pukul 08.30 -- 12.00 WIB di Dekanat lantai 3 FIP UNNES
Komunitas Anti Korupsi Universitas Negeri Semarang (K.A.K UNNES) sebagai Lembaga sosial kemasyarakatan wadah ini dituntut berperan untuk dapat memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat khususnya mahasiswa melalui peran nyata dalam pemberantassan korupsi, kerjasama dengan pihak lain termaksud dengan instansi dan penyelenggara pemerintahan. "Kami merasa sangat penting, pendidikan pengetahuan bahaya Korupsi diterapkan sejak dini dan seluas -- luasnya, element masyarakat dan isntansi untuk mempercepat pembaharuan perilaku menyimpang dari korupsi"ungkap salah satu anggota K.A.K UNNES
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa unnes maupun masyarakat sekitar. Kegiatan ini mendatangkan 3 pembicara yaitu Saiful Muhjab selaku presiden mahasiswa UNNES ,Ibu Suharsi dari komunitas penyuluh anti korupsi jawa tengah (KOMPAK JATENG) dan Aista Wisnu Putra dari gerakan edukasi berantas korupsi jawa tengah (GEBRAK JATENG). Seminar ini memberikan motivasi dan arahan perbaikan perilaku menyimpang dan mendorong kemauan dan niat untuk selalu jujur dan berani mengungkapkan kebenaran
Semenjak reformasi digulirkan tahun 1998 silam, kasus korupsi di Indonesia belum juga terselesaikan. Padahal, korupsi merupakan ponter paling penting dalam perbaikan bangsa ini. Tak dapat dipungkiri, pendidikan orde baru ala Soeharto telah melekat begitu dalam dalam setiap karakter rakyat Indonesia. Semua pihak telah menyadari bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya sebatas permainan hukum. Solusi permasalahan tersebut juga berada di tangan manusia Indonesia sebagai stakeholder yang terkait.
"Penanaman karakter anti korupsi sejak dini menjadi sangat penting" jelas ibu suharsi
Tindakan korupsi memiliki definisi yang sangat luas. Banyak ambiguitas yang terjadi dalam praktek lapangannya. Dengan demikian diperlukan sebuah standar yang dapat dipakai untuk menilai hal tersebut. Dalam seminar ini juga diadakan diskusi secara langsung dengan pembicara dengan metode dibagi menjadi beberapa kelompok.Seminar ini menumbuhkan jiwa anti korupsi pada mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia, memberikan keterampilan/skill dasar pada peserta dalam menganalisis tindakan korupsi, dan menjadi inspirasi tumbuhnya gerakan anti korupsi di seluruh Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI