Mohon tunggu...
veldy umbas
veldy umbas Mohon Tunggu... -

Penulis buku yang menggeluti dunia jurnalistik sejak lima belas tahun terakhir aktif sebagai penulis di beberapa media.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringati Hari Batik 2 Oktober, Wale Batik Gelar Workshop Batik untuk Anak-anak

3 Oktober 2014   08:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:33 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14122736391669855731

Badan PBB seperti UNESCO menetapkan batik adalah warisan budaya tak benda asal Indonesia yang disahkan pada tanggal 2 oktober tahun 2009. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari Batik Nasional. Meski bukan hari libur, tapi tanggal ini ditetapkan untuk memperingati batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia.

Untuk itu, Wale Batik Minahasa yang merupakan satu-satunya rumah produksi kain batik di Sulawesi Utara menggelar acara workshop mencanting yang melibatkan anak-anak yakni dari SD GMIM Naviri Malalayang.  Workshop yang digelar di Wale Batik Minahasa, Malalayang-Manado ini,  melibatkan kurang lebih 50 siswa ini dimaksudkan untuk menumbuhkan budaya batik sejak usia dini, selain itu memberikan wawasan terhadap batik yang sekaligus melatih kemampuan motorik serta ketrampilan kerajinan tangan.

“Dengan pelatihan membatik ini anak-anak dididik untuk mencintai budaya bangsanya sendiri selain itu baik untuk melatih saraf motorik serta keahlian kerajinan tangan,”ujar pemilik Wale Batik Minahasa ini.

Lebih lanjut menurutnya kegiatan ini akan mampu menanamkan kecintaan terhadap budaya Minahasa melalui gambar-gambar yang dicanting pada kain, seperti burung Manguni, daun-daun dan tanaman seperti cengkih, kelapa dan daun gedi ini merupakan simbol-simbol ragam hias Minahasa yang sangat penting untuk kita lestarikan.

Menurutnya kegiatan ini akan terus dilakukan agar terjadi regenerasi tradisi membatik sebagai kekayaan bangsa dari tanah adat Minahasa. Sehingga nilai-nilai simbolik yang selama ini dikenal memiliki makna filosofi yang sangat dalam akan dapat dilestarikan hingga turun temurun.

Fashion Show di Roma

Meski terbilang baru di dunia batik nasional, Wale Batik Minahasa sudah merambah dunia internasional. Tepatnya pada tanggal 26 September yang lalu, batik Minahasa dipentaskan dalam bentuk trunkshow di hadapan ratusan negara sahabat Indonesia di hotel Westin Excelsior Roma. Tak kurang dari 400an orang para duta besar dan diplomat asing hadir dalam acara pagelaran pagelaran fashion show batik Minahasa yang menampilkan 3 sequence dari baju tradisional, casual, dan gaun malam. Kurang lebih 15 koleksi Wale Batik Minahasa dengan bahan dasar Batik Minahasa dipamerkan melalui fashion show diiringi oleh Ruth Sahanaya atau yang lebih akrab disapa mama Uthe.

Para tamu asing pun tampak terkagum-kagum melihat Batik Minahasa.

Marques adalah salah satu diplomat asal Amerika latin mengaku terpesona  dengan batik Minahasa, karena menurutnya, corak dan ciri khas Batik Minahasa unik dan berbeda dengan batik-batik umum seperti yang salama ini dikenal di Indonesia. Pada acara pagelaran Kaweng  Adat Minahasa (KAM) yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI di The Westin Excelsior Roma yang bekerja sama dengan YTSB, Kamis (26/9).

Ruth Sahanaya yang tampil dengan performa terbaiknya membuat para tamu dengan lagu-lagunya pun terlihat anggun berbatik Minahasa. Ada tiga busana yang dikenakan mama Uthe selama acara berlangsung dan semua didesain oleh perancang papan atas Indonesia, Didith Maulana.

“Saya sangat bangga menggunakan kain batik Minahasa, karena kain batik ini diproses dengan cara yang sangat tradisional yang menghargai karya budaya adi luhung secara turun-temurun. Karena itu saya mencari perancang yang pantas dan terbaik untuk menjadikan kain batik Minahasa itu pantas untuk saya kenakan di ajang internasional seperti pada acara malam tadi,”ujar mama Uthe usai pageralan.

Tak hanya itu, Ruth Sahanaya juga bertekad akan mempromosikan batik Minahasa dalam setiap ajang konser musiknya untuk mengangkat nama Batik Minahasa menembus ketatnya persaingan fashion internasional. Sementara Veldy Umbas dari Wale Batik Minahasa merasa sangat bersyukur karena batik Minahasa mampu tampil di dunia internasional.

“Batik Minahasa show di hadapan para duta besar dari seluruh dunia dan mereka memberi apresiasi yang sangat tinggi. Animo para tamu terlihat dengan keingginan mereka untuk membeli kain batik Minahasa, sayangnya dalam acara ini tidak diperbolehkan melakukan transaksi karena ijin acara hanyalah pertunjukan bukan pameran. Namun demikian kami bersyukur karena batik Minahasa bisa diterima di hati para tamu-tamu asing,”ujar Veldy Umbas dari Wale Batik Minahasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun