Mohon tunggu...
Verose Rosita
Verose Rosita Mohon Tunggu... Consultan property -

Hidup adalah sebuah buku yg layaknya stiap lembar halamannya kita tulis dengan tinta emas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Vespa Biru

21 Maret 2016   17:23 Diperbarui: 21 Maret 2016   19:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Vespa biru terpakir sendiri di depan pagar rumah sebrang sana
Tak peduli sepinya malam dan gigitan nyamuk,-nyamuk nakal
 ataupun teriknya matahari siang. ..
Sang empunya entah di mana.. Tak terlihat sosok dan wajahnya
Yang pasti, vespa biru itu pertanda dia datang.
(Sssstt...)

Seorang gadis belia .diam- diam mengintip dari balik jendela, ..
Tersenyum dengan hati berbunga-bunga
Ada rasa bahagia yang tidak pernah dimengerti..
Tersimpan rapi dalam almari hati
Kadangkala.,ada saat vespa biru tak tampak di sebrang sana
Hatipun merajuk,resah .membuat rembulan merasakan gemuruh jiwa yang tengah gelisah

Ada sejumput kecewa entah mengapa..
Jiwa belia, tak mampu tuk mengurai, menyingkap tabir misteri getar-getar nada demi nada tengah mengalun memenuhi ruang kalbu
Waktu .....rasanya lambat beranjak
Untuk segera menjemput esok bersama vespa biru

Penantian selalu menghantar pada sebuah jawaban..
Misteri hati taklah selalu diam tersembunyi
Ketika semua diam
Ketika semua membisu dan hanya rumput yang bergoyang. Ketika dia bertanya" mengapa...?"
( terinspirasi lagu Ebiet nih)

Sang takdir didalam rajutan tangan Illahi tak terlambat datang menghampiri..
Ruang dan waktu bukanlah rintangan untuk menembus keterbatasan manusia penuh balutan ketidak sempurnaan , menuntun, menyibak misteri kehidupan

Dua jiwa satu rasa terkubur dalam realitas kehidupan nyata ..
Misteri hati , tetap terbingkai indah ...bagai sahabat setia yang muncul dimalam- malam sepi menyajikan sebuah cerita nostalgia masa remaja

Rentang waktu dan jarak..
Menyebang lautan ....
tak lah menjadi halangan tatkala takdir menuntun jua untuk memyampaikan dengan keajaiban, sebuah pesan cinta yang belum tersampaikan..

Lembut dan sejuk laksana tetes embun di padang gersang
Berbisik hangat laksana angin laut memcumbu gelombang samudra

Cinta.
Bukan sekrdar cerita. Bukan juga dongeng mengada- ngada
Sebuah cinta sarat ke ajaiban. Mampu menembus batas segala perkara. Mampu menebarkan nafas cintanya , mampu menemukan dan mempertemukan.
Cinta tak pernah mati. Walau terkubur dan terhilang. Selama detaknya tak kau matikan. Dia tetap hidup
Selama kau memupuk..cinta akan terus berbunga dan berbuah sepanjang masa.
Benih dari Kasih Illahi yang telah ditabur dan dititipkan

Terimakasih Cinta,.akhirnya dapat terdengar sebelum mata terpejam bersatu dalam keabadian.
Akhirnya kau datang .bagai fajar di pagi hari dari sebrang lautan...
Fajar yang tak pernah ingkar janji

Salam Cinta.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun