Ekonomi pembangunan mencakup aspek yang sangat luas sehingga tidak heran tercipta paradigma dan definisi yang beragam keberhasilan sebuah negara dalam pembangunan ekonomi. Hal tersebut tergantung pada indikator yang digunakan.Â
Ruang lingkup ekonomi pembangunan tidak hanya sebatas pada aspek ekonomi dan politik. perbedaan antar-negara di dunia menyebabkan budaya di tiap negara berbeda pula. Budaya dan nilai yang berlaku di tengah masyarakat menjadi aspek utama yang mempengaruhi komponen kesejahteraan manusia.Â
Ekonomi pembangunan tidak hanya memerlukan pendekatan matematis, namun diperlukan juga pendekatan lain seperti aspek-aspek di luar material fisik (nilai dan budaya) yang ada di masyarakat. Kombinasi nilai dan budaya akan membuat ekonomi pembangunan menjadi lebih komperhensif.Â
Kemungkinan bahwa tujuan hidup seorang individu atau kelompok lebih dari sekedar memperoleh kebutuhan dalam aspek material, tetapi juga kepuasan diri dan spiritualitas. Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam merupakan ciri utama sistem ekonomi Islam sekaligus menjadi ruh ekonomi pembangunan Islam.
Ekonomi pembangunan Islam dalam konteks Indonesia telah sesuai dengan prinsipprinsip ekonomi islam. Indonesia menggunakan sistem ekonomi pasar terkendalai, yang mana hal ini sesuai degan Hadits riwayat Abu daud yang menjelaskan bahwa Rasulullah menolak menetapkan harga, Rasulullah menyebutkan bahwa yang berlaku sebagi penentu harga adalah Allah Swt. Hal tersebut juga belaku di Indonesia, tidak ada peraturan mengenai penetapan harga.Â
Pemerintah hanya berhak melakukan intervensi harga dalam kondisi tertentu dengan tujuan melindungi pembeli dan penjual.
Prinsip ekonomi Islam lainnya dalah harus mampu memberikan manfaat untuk setiap generasi secara seimbang. Ekonomi pembangunan harus berkelanjutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Indonesia sendiri mempunyai tujuan pembangunan berkelanjutan atau agenda SDGs (Sustainable Development Goals) yang telah disusun dan di sepakati dalam sidang umum PBB pada September 2015.Â
SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim pasti menjadikan nilai spiritualitas dalam aspek keberhasilan ekonomi pembangunan di Indonesia.Â
Beragamnya kepercayaan masyarakat Indonesia tidak berpengaruh pada kesempatan kerja dan usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat. Tidak ada diskriminasi antar umat beragama dalam hal berekonomi, bersosial dan berpolitik. Semua warga memiliki hak yang sama untuk memeperoleh kesejahteraan.Â
Pemerintah memperhatikan keamanan dan kenyamanan muslim di Indonesia salah satunya dalam hal makanan. Adanya ketentuan label "Halal" pada setiap makanan yang tidak mengandung bahan dan unsur haram merupakan bentuk pemberian keamanan dalam menjalankan agama agar tercipta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.