Mohon tunggu...
VEGA MA'ARIJIL ULA
VEGA MA'ARIJIL ULA Mohon Tunggu... KARYAWAN SWASTA -

Alumni Universitas Negeri Semarang. Hobi membaca koran, menulis dan bermain futsal. Penggemar tim sepakbola Arsenal FC. vegaensiklopedia10@gmail.com vegaensiklopedia10.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Edensor: Desa Mungil Penuh Pesona

30 November 2017   21:14 Diperbarui: 1 Desember 2017   02:49 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh: Vega Ma'arijil Ula 

Edensor sebuah kata yang lebih tepatnya dilafalkan "Ensor". Edensor terletak di kawasan Derbyshire, Peak District, Inggris. Dahulu, Edensor didesain sebagai tempat tinggal para pekerja kebun, tukang asuh kuda, dan pelayan rumah tangga bagi bangsawan yang tinggal di Chatworth. Edensor sendiri sering disebut sebagai negeri dongeng mengingat kawasannya yang begitu tenang dan diselimuti oleh bukit dan rumput-rumput nan hijau. Edensor juga populer dikalangan pecinta laskar pelangi yang notabene menjadi tetralogi karya Andrea Hirata.

Edensor layak disebut sebagai desa mungil yang penuh pesona dengan Gereja St. Peter yang menjadi maskot kota tersebut. Bahkan dalam cover Edensor karya Andrea Hirata juga terdapat gambar Gereja St. Peter yang dibangun sejak 1869. Gereja St. Peter sendiri menyimpan berbagai sejarah, diantaranya peninggalan Mary Queen of Scouts, bunga abadi dari Queen Victoria, makam saudari dari mantan presiden AS John F. Kennedy yaitu Kathleen Kennedy. 

Selain itu, tak banyak juga penduduk yang mendiami daerah edensor, kurang lebih hanya 30 rumah saja (via sumber detik travel). Menariknya, dihalaman depan rumah ditata dengan berbagai tanaman dan rangkaian bunga dengan kombinasi warna-warni sehingga terlihat begitu Indah. Kemudian untuk bangunan rumah itu sendiri berasal dari perpaduan arsitektur. Misalnya untuk pintu busur khas Normandy, bebatuannya merupakan bebatuan Tudor, untuk atapnya bergaya Swiss, sedangkan jendelanya ala Italia. Begitulah corak perpaduan arsitektur rumah-rumah di desa Edensor.

Atmosfer Edensor bertambah menarik dengan adanya pohon-pohon OAK dikanan-kiri sudut jalan. Tak hanya itu, wisatawan juga dapat dimanjakan dengan bunga Mawar merah, buah ceri dan buah pir disepanjang jalan. Ditambah dengan adanya domba-domba milik warga, tentu menambah suasana sejuk desa Edensor ini. Belum berakhir sampai disini saja, didepan pekarangan rumah penduduk juga menjual kue tradisional Inggris seperti flapjack, aneka selai buah, cookies dan fudges. 

Bukan hanya kue-kue saja yang dijual melainkan juga teh tradisional Edensor yang terdapat di kedai Edensor Tea Cottage. Teh yang dijual pun bervariasi mulai dari English breakfast tea, Sapphire earl grey, Citous chamiomile, Darjeeling dan teh tradisional Yorkshire. Ditambah lagi dengan berbagai makanan lezat lainnya seperti sandwiches, seafood, kripik kentang dan salad. Praktis, membuat para wisatawan merasa betah berada di daerah Edensor. Perlu diketahui bahwa Edensor menyajikan sisi lain dari negeri dongeng, melalui novel tetraloginya Andrea Hirata menyampaikan pesan bahwa Edensor yang notabene adalah pemukiman kecil memang benar-benar ada dan bukan desa khayalan pada novelnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun