Di awal pandemic ini, secara cukup massive terjadi PHK masal, pemotongan gaji yang brutal, sampai dirumahkan tanpa ada gaji.
Ternyata, tekanan ini menjadi suatu trigger yang merangsang kreatifitas banyak survivor. Gempuran tuntutan hidup, memaksa semua orang memutar otak, bukan hanya menggunakan tenaga.
Semua orang secara masal, tidak lagi berada pada zona nyaman mereka. Kesadaran self-development pun muncul. Terbangun jiwa entrepreneurship, yang secara terus menerus memaksa jiwa-jiwa ini beradaptasi.
Oleh karena itu, Covid-19, sejauh ini bukan hanya membawa maut dan kesengsaraan, tetapi juga membawa manfaat yang cukup besar.
Memang bukan manfaat fisik, manfaatnya tidak terlihat. Tetapi tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Seperti akal. Anda berpikir menggunakan akal, tetapi anda tidak bisa melihat akal. Tetapi, akal tersebut manfaatnya luar biasa.
Oleh karena itu, Pandemi Covid-19 ini dapat dinobatkan sebagai inspirator sekaligus akselerator tindakan. Dapat disebut juga sebaagai motivator terkuat sepanjang sejarah dunia. Â Covid-19, memotivasi semua lapisan tanpa terkecuali. (ADW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H