INILAH SEPENGGAL DIALOG ANTARA MAHAGURU DAN MAHASISWINYA
Orang bilang cinta kita ini terlarang, Dek… Lihatlah betapa mereka benci melihat kita… Aku melihat pesona di wajahmu, di matamu, di tutur katamu, di anggunnya gerakmu… Sehingga aku pun merasa Kau seharusnya menjadi lebih dari sekedar mahasiswiku.
Cinta kita ini memang pantas dicemooh Tapi aku yakin, mereka yang paham dan tahu Akan mengerti betapa berharganya perasaan itu… Cintaku ini sama seperti cintanya Romi kepada Juliet Maka akupun tak sanggup menatap matamu yang hampir menangis Saat mereka mengejekmu…
Ini cinta, benar-benar cinta! Seandainya bisa, maka aku akan memelukmu waktu itu Biar gundah hatimu hilang Sayang jika aku melakukannya Semuanya akan memburuk…
DAN SANG MAHASISWI PUN BERKATA,
Mereka tak tahu apa-apa tentang kita, Pak Tentang kebaikanmu padaku Tentang betapa kau menghargai aku Tentang hangatnya perbincangan kita di sela-sela aku berkonsultasi padamu… Dan aku perempuan biasa… Aku lemah melihat tatapan pertolonganmu yang lama-lama berubah menjadi tatapan cinta pria kepada seorang wanita… Dan sekarang aku menjadi semakin lemah di hadapan mereka karena hadirmu… Aku malu karena mereka mengejek kita berdua, Tapi aku tidak malu karena Bapak mencintai saya, dan saya mencintai Bapak…
DI SORE ITU, SEHABIS SHOLAT MAGHRIB BERJAMAAH, SANG MAHAISTRI PUN BERKATA LEMBUT…
Mari Pak, kita makan malam bersama anak-anak… Lihatlah, hari ini saya memasak masakan kesukaan Bapak… Saya juga membuat puding kesukaan bapak dan anak kita.. Sore ini akan menjadi moment berbuka puasa yang indah bagi keluarga kecil kita…
Oh iya, Pak… Hari ini anak kita mendapat nilai sepuluh… Dengarkan cerita serunya nanti… Mari Pak, biar saya yang melipat sajadah-sajadah ini…
SANG MAHAGURU BERKATA DALAM HATINYA…