Mohon tunggu...
veeda al-Fauztina
veeda al-Fauztina Mohon Tunggu... -

aku suka membaca aku suka belajar bagiku hidup terasa mudah dengan selalu membaca dan selalu belajar....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat

23 Januari 2014   12:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin kalian sedang semangat. Atau sedang butuh semangat?

Yang pasti, setiap orang pasti mengalami naik turunnya semangat.

Tidak juga aku, kau dan dia.

Sahabat,

Memang benar, kalau semangat dari dalam dirilah yang paling bisa membarakan, yang nyalanya lebih bisa lama.

Tapi kan terkadang manusiawi sekali kalau suatu saat kita belum mampu menyemangati diri sendiri.

Katakanlah " Gue perlu disemangatin", mungkin bisa dibilang begitu.

Lalu, kalian sebagai seorang teman, lebih-lebih seorang sahabat akankah tinggal diam?

Membiarkannya berusaha menyemangati dirinya sendiri?

"Ah, nanti dia kalau aku semangatin malah jadi ketergantungan sama aku donk",mungkin itu jawabmu.

Tapi sobat, terlepas dari cara pandang seperti itu, saya hendak mengajak kepada diri saya sendiri dan kalian tentunya, bahwa terlepas dari tergantung apa enggak, meresonansikan semangat yang kita miliki adalah hal yang sangat bisa menggembirakan bagi orang yang sedang membutuhkan. Apalagi dia sahabat kita sendiri. Apa susahnya sih sekedar berkata atau sms: "semangat yaaa".atau "lanjutkan" dan kata-kata yang bisa membuat dia bersemangat.

Sekecil apapun kebaikan yang kita beri,bisa jadi membuahkan kebaikan yang sangat besar baginya.

Kita tak tahu, bisa jadi Allohlah yang memilih tangan-tangan kita, lisan-lisan kita sebagai perantara bagi kebaikan orang lain.Lalu, kenapa kita meremehkannya? Bukankah yang paling baik itu yang bermanfaat bagi sesamanya?

Perkara dia nanti akan bergantung kepada kita(aah...jangan terlalu GR lah yaaa), itu urusan belakangan. Kalau dia sudah dekat dengan kita kan bisa kita nasehati pelan-pelan.

Dan satu lagi yang sering kita lupakan. Apa itu? Adalah Do'a. Kalau kita mau jujur, apakah hari ini kita sudah mendo'akan secara khusus untuk sahabat-sahabat kita? Kapan? Berapa kali? Kepada siapa saja? Mari kita jawab di hati kita sendiri-sendiri.Sekali lagi, jangan menyepelekan tentang hal ini. Tentang sebuah do'a. Karena kita tidak tahu, barangkali dari lisan kitalah do'a kebaikan untuk seorang sahabat itu di kabulkan. Jadi, kenapa kita masih begitu berat menyebut nama sahabat kita dalam untaian do'a kita? Bukankah do'a itu akan semakin menguatkan ikatan persaudaraan diantara kita?

Hm.... mungkin anda belum merasakan, bahwa begitu berartinya sebuah semangat dan do'a yang kita berikan untuk orang lain.

Saya ingin berbagi cerita.Boleh juga dikatakan curhat alias curahan hati. Semoga bisa diambil hikmahnya.

Tadi malam, saya kehilangan kontak salah satu sahabat saya yang akhir-akhir ini bisa menyemangati saya. Jujur, saya butuh semangat darinya. BeTe banget deh, (BeTe:Butuh Tausyiah gitu loh) darinya. Dan malam menjelang pagi, saya  belum juga menemukan semangat dalam belajar, padahal pagi tadi saya berhadapan dengan ujian 3 mata kuliah sekaligus. Seakan tidak ingin terpuruk dalam situasi yang tidak nyaman ini, saya sms teman-teman saya.Isinya cuma minta do'a agar ujian hari ini lancar. Tak ketinggalan pula, saya sms beberapa wali murid saya yang selama ini sangat dekat seperti seorang sahabat. Dan dari sms itu, ada 2 sms yang benar-benar membuat saya menjadi bersemangat luar biasa.

Sms pertama dari sahabat saya yang dari kemarin menghilang. balasannya cukup singkat : amin. Begitulah saya baca dari ponsel. Tapi sudah sanggup membuat saya tersenyum.

Sms ke-2 dari salah seorang wali murid saya. Balasannya membuat saya terharu:

"Inggih (iya) Bunda, tidak ada balasan yang lebih pantas untuk kebaikan Bunda mendidik anak Kami selain do'a. Semoga Bunda dimudahkan segala urusan, termasuk ujian kuliah. Semoga mendapat nilai  yang bagus yaaa"

from: Faiza, Ibu n Ayah

Sekali lagi saya tersenyum. Saya malah ingin segera masuk sekolah dan ketemu Faiza. Lalu saya balas smsnya:

"jadi trenyuh n pingin segera ketemu Faiza nih, Bunda nervous nih,kurang semangat kali"

Beberapa saat hening, dan saya masih sibuk membaca waktu itu. Sebuah sms masuk lagi:

"Ketika burung hidup, ia makan semut

Ketika burung mati, semut makan burung

1 pohon dapat menghasilkan jutaan batang korek api

Tapi 1 batang korek api dapat membakar jutaan pohon.

so, 1 pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.

Semangat & Positive Thinking Selalu...Bunda pasti bisa

Dan saya semakin bersemangat. Seakan dunia begitu indah. Dan itulah nyatanya.

Siang tadi sepulang sekolah, dalam perjalanan saya merenung. Ya alloh, kalau dipikir-pikir, mustahil saya bisa mengerjakan ujian tadi dengan lancar padahal usaha juga pas-pas-an.Mungkin ini dari do'a sahabatku tadi pagi.

Saya merenung dan terus merenung (sampai mau nabrak taxi). Betapa penting kehadiran sahabat bagi hidup kita. Betapa pentingnya saling menyemangati,saling mendo'akan. Karena bisa jadi, kitalah yang dipilih Alloh untuk menjadi jalan kebaikan untuk sahabat-sahabat kita.

So, resonansikan semangatmu, dan hadiahkanlah sebait do'a, bahkan lebih

Karena anda,

Begitu berharga

Teruntuk sahabat-sahabat saya yang selalu menyemai semangat dan mendo'akan setiap saat

Setiap kalian sangat istimewa dalam hatiku :-)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun