Mohon tunggu...
Lulu Vebriany Akbar
Lulu Vebriany Akbar Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Aku adalah embun yang mencintai mentari, ceria berkawan dengan hari..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Tanpa Batas

26 Desember 2012   04:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:02 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mas,Aku masih disiniMenemani hari sang buah hatiSenyumnya, Celoteh riangnya, Gelak tawanya, Langkah-langkah kecilnya,Sorot matanya,Membuatku tegak berdiri Walau sesekali... Tetap, Aku tinggi berharap kau hadir kembali

Mas,Apakah aku bodoh ?Setiap kali senja mulai hadirAku dan buah hati  bermain diteras rumah sederhana iniMenyegarkan mata dengan bunga-bunga yang dulu kau siramiMenatap pot-pot itu yang apik tertata, hasil karyamu sendiriKepada buah hati, Sesekali aku bilang," Mungkin sebentar lagi Ayah datang"

Apakah karena aku terlalu menyintaimu ?Aku berpikir seratus kali untuk menerima satu hati yang baruAku selalu menyiapkan kue ulang tahunmuAku selalu mengecup mesra gambarmu Mengamati album pernikahan kau dan aku Menonton kembali video pernikahan kita dahulu Semua tentang kita.. Aku selalu berharap kau hadir kembaliMengecup mesra keningku menjelang kerjamuMencium tanganmu menyambut kehadiranmuAh, ini menyedihkanku..

Apakah kewarasanku membuat orang ragu ?Aku selalu bercerita kepadamuTentang buah hati kita juga aku, Tentang hari-harikuTentang cintaku kepadamuTentang bahagianya pernah hidup bersamamuTentang warna-warna yang kau berikan untukku Hingga terus bertambah  buku hariankuRangkuman cintaku untukmu

Benar, Mas... Suatu hari nanti,Aku harus bilang pada sang buah hati" Ayah sudah di surga sayang, tak mungkin kembali "Tapi saat ini,Biarkan aku seperti ini

Aku tetap menyintaimu, Mas ...Tak ingin aku bersama hati yang lainCukup dengan hatimu sajaHingga kelak kita bertemu di Surga-NyaSemoga...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun