Mas,Aku masih disiniMenemani hari sang buah hatiSenyumnya, Celoteh riangnya, Gelak tawanya, Langkah-langkah kecilnya,Sorot matanya,Membuatku tegak berdiri Walau sesekali... Tetap, Aku tinggi berharap kau hadir kembali
Mas,Apakah aku bodoh ?Setiap kali senja mulai hadirAku dan buah hati bermain diteras rumah sederhana iniMenyegarkan mata dengan bunga-bunga yang dulu kau siramiMenatap pot-pot itu yang apik tertata, hasil karyamu sendiriKepada buah hati, Sesekali aku bilang," Mungkin sebentar lagi Ayah datang"
Apakah karena aku terlalu menyintaimu ?Aku berpikir seratus kali untuk menerima satu hati yang baruAku selalu menyiapkan kue ulang tahunmuAku selalu mengecup mesra gambarmu Mengamati album pernikahan kau dan aku Menonton kembali video pernikahan kita dahulu Semua tentang kita.. Aku selalu berharap kau hadir kembaliMengecup mesra keningku menjelang kerjamuMencium tanganmu menyambut kehadiranmuAh, ini menyedihkanku..
Apakah kewarasanku membuat orang ragu ?Aku selalu bercerita kepadamuTentang buah hati kita juga aku, Tentang hari-harikuTentang cintaku kepadamuTentang bahagianya pernah hidup bersamamuTentang warna-warna yang kau berikan untukku Hingga terus bertambah buku hariankuRangkuman cintaku untukmu
Benar, Mas... Suatu hari nanti,Aku harus bilang pada sang buah hati" Ayah sudah di surga sayang, tak mungkin kembali "Tapi saat ini,Biarkan aku seperti ini
Aku tetap menyintaimu, Mas ...Tak ingin aku bersama hati yang lainCukup dengan hatimu sajaHingga kelak kita bertemu di Surga-NyaSemoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H