Mohon tunggu...
Lulu Vebriany Akbar
Lulu Vebriany Akbar Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Aku adalah embun yang mencintai mentari, ceria berkawan dengan hari..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angka Usiaku, Berhenti

24 Desember 2012   04:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_216260" align="aligncenter" width="300" caption="(Alm.) M. Haris Ihsanudin"][/caption]

[caption id="attachment_216261" align="alignleft" width="300" caption="(Alm.) Firdaus Hendra"]

1356323401117577316
1356323401117577316
[/caption]

Ingatkah kalian kepadaku?

Kemarin sempat kau sebut aku sebagai sahabat

Andai kalian tahu,

Bahagianya aku pernah menjadi bagian dari kalian

Sahabat terbaikku,

Jangan bangga dengan usia yang kau punya

Sungguh, usia hanyalah deretanangka

Mengingatkan kepadamu , dan ….

Butuh kejujuranmu tuk menjawab

Sebanyak angka itukah kau manfaatkan masa ?

Atau sebaliknya ?

***

Banggakah engkau dengan banyaknyaangka yang kau punya ?

Sampai di angka berapakah kau akan mulai berhenti berhitung ?

Kau tak akan pernah tahu dibilangan berapa kau akan berhenti

Sebagaimana kau tak akan mampu,

Meskipun sekedar memberikan isyarat bahwa kau akan berhenti

Kemudian meninggalkan semua yang ada seperti terlelap ditidur panjangmu

***

Semua datang begitu cepat, tak diduga..

Kemudian ketika semua orang menangis sekalipun

Kau tak akan mampu melakukan sesuatu.

Meskipun hanya isyarat untuk mengatakan

‘Jangan bersedih, aku bahagia ‘

***

Aku berhenti di usia beliaku

Pada deretan angka yang masih sangat sedikit

Pada masa remaja beranjak dewasaku

Aku terlalu takut jika aku membuang percuma banyaknya deretan angkaku …

***

Allah menyayangiku,

Allah memilihku,

Allah punya kuasa untuk menunjukkan kecintaan-Nya kepadaku

Meski aku rindu kalian sahabat-sahabatku

Kaum kerabatku, keluargaku, terlebih Ayah dan Bundaku

Sekali lagi Allah memilihku

Untuk menemui-Nya

Maka doakan saja aku

Agar singgasanaku..

Semakin indah harum mewangi

Bertabur berjuta bunga....

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun