[caption id="attachment_216260" align="aligncenter" width="300" caption="(Alm.) M. Haris Ihsanudin"][/caption]
[caption id="attachment_216261" align="alignleft" width="300" caption="(Alm.) Firdaus Hendra"]
Ingatkah kalian kepadaku?
Kemarin sempat kau sebut aku sebagai sahabat
Andai kalian tahu,
Bahagianya aku pernah menjadi bagian dari kalian
Sahabat terbaikku,
Jangan bangga dengan usia yang kau punya
Sungguh, usia hanyalah deretanangka
Mengingatkan kepadamu , dan ….
Butuh kejujuranmu tuk menjawab
Sebanyak angka itukah kau manfaatkan masa ?
Atau sebaliknya ?
***
Banggakah engkau dengan banyaknyaangka yang kau punya ?
Sampai di angka berapakah kau akan mulai berhenti berhitung ?
Kau tak akan pernah tahu dibilangan berapa kau akan berhenti
Sebagaimana kau tak akan mampu,
Meskipun sekedar memberikan isyarat bahwa kau akan berhenti
Kemudian meninggalkan semua yang ada seperti terlelap ditidur panjangmu
***
Semua datang begitu cepat, tak diduga..
Kemudian ketika semua orang menangis sekalipun
Kau tak akan mampu melakukan sesuatu.
Meskipun hanya isyarat untuk mengatakan
‘Jangan bersedih, aku bahagia ‘
***
Aku berhenti di usia beliaku
Pada deretan angka yang masih sangat sedikit
Pada masa remaja beranjak dewasaku
Aku terlalu takut jika aku membuang percuma banyaknya deretan angkaku …
***
Allah menyayangiku,
Allah memilihku,
Allah punya kuasa untuk menunjukkan kecintaan-Nya kepadaku
Meski aku rindu kalian sahabat-sahabatku
Kaum kerabatku, keluargaku, terlebih Ayah dan Bundaku
Sekali lagi Allah memilihku
Untuk menemui-Nya
Maka doakan saja aku
Agar singgasanaku..
Semakin indah harum mewangi
Bertabur berjuta bunga....
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H