Mohon tunggu...
Vebiana Sabila
Vebiana Sabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

vebi suka sastra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Multikulturalisme di Perspektif Gen Strawberry

15 Mei 2024   09:55 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:57 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan. Terbentang dari ujung Pulau Sumatera sampai Papua dengan jumlah pulau lebih dari tujuh belas ribu.

Hal ini menjadikan Indonesia menjadi kaya akan keberagaman. Bagi bangsa Indonesia, keragaman adalah suatu keniscayaan dan keharusan. Suatu kondisi masyarakat yang didalamnya terdapat perbedaan di berbagai bidang. Seperti, suku, adat istiadat, ras, agama, dan antargolongan.

Secara sosiologis dan kultural masyarakat Indonesia adalah masyarakat plural. Dengan kata lain masyarakat yang majemuk, masyarakat dengan jumlah yang banyak.

Dengan banyaknya keberagaman yang ada, hal ini memungkinkan untuk memicu terjadinya konflik. Salah satunya adalah konfliknya yaitu diskriminasi antar budaya.

Diskriminasi adalah salah satu kasus dari multikultural. Kasus yang dapat terjadi ketika masyarakat Indonesia dengan kondisi yang plural tidak memahami pentingnya multikulturalisme.

Multikulturalisme adalah suatu pemahaman tentang pentingnya menghargai keberagaman yang ada. Sekarang mari kita bahas multikulturalisme menurut perspektif generasi strawberry (generasi kini).

Generasi strawberry adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1995 sampai 2010-an. Generasi yang tumbuh di era teknologi yang maju juga era perkembangan globalisasi.

Generasi ini adalah generasi yang bisa dibilang terbiasa dengan informasi secara online. Mereka mengetahui dan mempelajari banyak hal dari sosial media. Seperti mempelajari tentang keberagaman budaya yang ada di dunia.

Mereka mempelajari tentang budaya-budaya yang ada. Mereka juga turut ikut berpartisipasi dalam festival budaya dan pertukangan pelajar, sebagai bentuk multikulturalisme di era globalisasi.

Dengan hal ini, generasi strawberry dapat memahami pentingnya menghargai keberagaman yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurut perspektif generasi strawberry mereka bukan hanya memahami multikulturalisme sebagai bentuk menghargai, menghormati, dan toleransi, tetapi lebih dari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun