Matamu ibarat bumi,
Di sana, tumpah ruah kesenangan,
Bisa jadi kesedihan,
Tapi tetap bernafas.
Tetesan air mata berarti mati.
Matamu ibarat langit,
Yang sangat ku puji ketika ku pandang.
Ketika hujan datang, aku berlindung pada pusaran alis matamu.
Di sana teduh, seperti cuaca di seperempat malam.
Matamu ibarat permainan di sebuah taman kanak-kanak,
Begitu riang, tanpa kepalsuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!