Mohon tunggu...
Muhammad VazaRizki
Muhammad VazaRizki Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Politik

Mahasiswa UIN Jakarta, ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pahami Tahap Penerimaan dalam Ilmu Psikologi

15 Desember 2024   19:50 Diperbarui: 15 Desember 2024   18:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahap Penerimaan dalam Ilmu Psikologi (Sumber: Pixabay.com)

Patah hati adalah pengalaman emosional yang menyakitkan dan seringkali membingungkan, terutama bagi anak muda yang sedang belajar memahami hubungan dan perasaan mereka. Untuk membantu mengelola rasa sakit ini, model lima tahap penerimaan yang dikembangkan oleh Elisabeth Kbler-Ross dapat menjadi panduan untuk memahami dan menghadapi proses emosional tersebut. Berikut adalah penjelasan tiap tahapnya serta tips praktis untuk melewati setiap fase.

1. Denial (Penolakan)

Pada tahap ini, seseorang cenderung menolak kenyataan bahwa hubungan telah berakhir. Penolakan ini sering menjadi mekanisme perlindungan diri untuk menghindari rasa sakit yang terlalu besar. Anak muda yang berada di tahap ini mungkin berkata, "Kami hanya butuh waktu. Ini belum benar-benar berakhir."


2. Anger (Kemarahan)  

Setelah kenyataan mulai diterima, muncul rasa marah, baik kepada diri sendiri, mantan pasangan, atau situasi yang dianggap bertanggung jawab atas patah hati tersebut. Kemarahan ini adalah respons normal terhadap perasaan kehilangan. 

Contoh: "Kenapa dia meninggalkan aku? Aku sudah memberikan segalanya!"


3. Bargaining (Tawar-Menawar)

Di tahap ini, seseorang mulai bernegosiasi dengan diri sendiri atau bahkan "kekuatan yang lebih besar" untuk memperbaiki hubungan. Anak muda mungkin mencoba mencari cara untuk kembali bersama atau berharap situasi berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun