Mohon tunggu...
Vau-G
Vau-G Mohon Tunggu... Wiraswasta -

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Festival Cap Go Meh dan Yuan Xiao Jie

22 Februari 2016   22:37 Diperbarui: 22 Februari 2016   22:44 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuan Xiao - windhorsetour.com images

Yuan Xiao atau Onde merupakan makanan khas  berbentuk bola yang dibuat dari tepung beras ketan dengan  kuah rebusan gula. Biasa di konsumsi di daerah Tiongkok bagian Utara. Sedangkan di Tiongkok bagian selatan, onde dikenal dengan nama Tang Yuan yang dikonsumsi pada waktu perayaan Dong Zhi ( Festival Musim Dingin).

Di Indonesia sendiri,  festival Yuan Xiao Jie lebih dikenal dengan sebutan “Cap Go Meh” yang artinya adalah malam ke-15 Tahun Baru Imlek. Berasal dari bahasa Hokkian yaitu yaitu Cap – Sepuluh; Go-Lima; dan Meh – Malam. Cap Go Meh merupakan festival yang jatuh pada tanggal lima belas bulan pertama kalender Imlek. Sebagai bulan purnama pertama di tahun yang baru,  juga sekaligus hari terakhir dan puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek.

Perayaan Cap Go Meh bersifat sosial dan merupakan “pesta rakyat” di pusat keramaian seperti di jalan raya dan Klenteng. Diisi dengan kegiatan berbagai atraksi dan hiburan budaya.

 

Atraksi Lok Thung - wpxi.com images 

Saat ini perayaan Cap Go Meh terdapat  tarian Liong (Naga) , Barongsai, atraksi bela diri, upacara kirab dengan mengusung patung Dewa dan hiasan dekorasi kota berupa lampion. Pada acara kirab, kerap kali diisi atraksi “Lok Thung atau Thang Sin” dimana seseorang menjadi “ medium perantara” bagi Dewa sehingga mampu melakukan beberapa kegiatan berbahaya seperti menusuk mulut, menyayat lidah dan mengiris anggota tubuh tanpa mengalami luka dan kesakitan yang berarti.

 

Perayaan Cap Go Meh di Jakarta Masa Silam

Pada awal abad ke-20, perayaan Cap Go Meh di  Jakarta, terdapat orang menari-nari di jalan raya hingga pagi hari. Sejumlah orang menyamar menjadi tokoh terkenal seperti Rudolph Valentino dan Douglas Fairbang ( tokoh Zorro dalam “Mark of Zorro”). Kegiatan menyamar bertujuan untuk membuang kemalangan dimana harus dilakukan hingga 7x berturut-turut. Masih terdapat satu atau dua rombongan orang asli Tiongkok yang berjalan sambil membawa lampion diiringi dengan te-tambuhan khas. Perayaan ini diramaikan juga oleh orang keturunan Belanda, Arab, Jawa, Bali, Makasar,  dan lain-lain.

Para wanita berjalan sambil membawa hio sebanyak 7 batang untuk dibakar di 7 buah jembatan yang diyakini dapat mendatangkan kebaikan. Pada festival  Cap Go Meh, orang tidak boleh marah dan menyumpahi orang lain. Karena sumpah serapah itu akan kembali kepadanya.  Ini menginspirasi para pemuda bandel  yang  senang berbuat usil kepada lawan jenis lewat merampas bunga-bunga yang dibawa oleh para wanita. Terjadilah permainan saling rebut yang penuh kegembiraan. Supaya aman dari aksi usil, terkadang bunga-bunga tersebut telah diberi jarum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun