Mahasiswa Tim 2 KKN Universitas Diponegoro tahun 2023 membuat program kerja pengajaran berbahasa dengan sasaran siswa sekolah dasar di SDN Tendas, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati pada Jumat (28/07).
Program kerja pengajaran berbahasa ini diadakan lantaran anak-anak SD masih sulit mengekspresikan sesuatu melalui bahasa dan tulisan. Ada pun, pelaksanaan program ini dibagi menjadi dua proker, yakni pendampingan penulisan suret menyurat dan permainan interaktif berbasis teka-teki silang.
Vatrischa Putri Nur Sutrisno dari program studi Sastra Indonesia, selaku penyelenggara program kerja ini menjelaskan bahwa proker ini dapat melatih kognitif anak sehingga bisa menuangkan ekspresinya dalam berbahasa.
"Jadi proker ini akan mengajak anak untuk mengungkapkan perasaan ke orang lain melalui surat menyurat. Lalu untuk TTS, saya sengaja agar anak interaktif dan sekalian ada permainan, jadi anak tidak jenuh. Dua proker saya ini mengangkat kemampuan kognitif anak. Diharap anak-anak bisa lebih peka terhadap bahasa, khususnya bahasa tulis," tuturnya.
Kegiatan berlangsung selama dua jam. Proker ini dimulai dengan permainan teka-teki silang sesuai dengan KKBI, dilanjut penjelasan mengenai tata cara penulisan surat pribadi, dan diakhiri dengan menulis dan mengirim surat kepada teman. Anak-anak terlihat menikmati pembelajaran yang disela-selai permainan dan tepuk semangat. Beberapa anak bertanya dan menanggapi pembelajaran dengan baik.
Program kerja ini didukung oleh pihak sekolah dasar. Sukarti, selaku kepala sekolah SDN Tendas memberikan sambutan yang positif terhadap niat mahasiswa KKN yang menjadikan siswa sekolah dasar sebagai sasaran program kerja.
"Terima kasih anak-anak KKN sudah berpartisipasi dan mengisi proker di SD ini. Anak-anak terlihat antusias dan semangat. Kegiatan ini juga menambah pengalaman anak-anak belajar sambil bermain," lanjutnya.
Kegiatan program kerja pengajaran berbahasa ini ditutup dengan berfoto bersama ibu guru dan siswa-siswa di SDN Tendas.
Harapannya, pengalaman ini dapat bermanfaat tak hanya bagi siswa SD, tetapi juga bagi mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro.
"Intinya kalau mau mengajar, itu harus sabar. Memang perlu tenaga lebih untuk ngajar anak SD. Saya harap pengalaman ini berbekas untuk mahasiswa KKN dan dapat diambil ilmunya." tutupnya.