Mohon tunggu...
Vataya Camelia Dewi
Vataya Camelia Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka dengan informasi terkait psikologi, science, sosial, masyarakat, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Narcissistic Personality Disorder, Apa Itu dan Mengapa Penting untuk Dikenali

15 November 2024   21:58 Diperbarui: 15 November 2024   22:12 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis yang kompleks dan signifikan, ditandai oleh rasa superioritas yang berlebihan, obsesi terhadap kekuasaan, dan kebutuhan yang tak pernah terpenuhi akan kekaguman. 

Gangguan ini melibatkan aspek kognitif, emosional, dan perilaku yang terintegrasi dalam kehidupan seseorang dan memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Pertama kali diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) pada tahun 1980, NPD tetap menjadi fokus dalam penelitian psikologi hingga saat ini.

Mengapa Penting Memahami NPD?

Memahami NPD bukan sekadar masalah akademis. Gangguan ini sering dikaitkan dengan berbagai masalah serius seperti gangguan suasana hati, kecemasan, penyalahgunaan zat, hingga kesulitan dalam hubungan, pekerjaan, dan bahkan hukum. 

Individu dengan NPD tidak hanya mengalami tekanan emosional yang signifikan, tetapi mereka juga dapat menyakiti orang-orang di sekitarnya, menciptakan konflik dalam keluarga dan lingkungan kerja. Selain itu, kualitas hidup mereka cenderung lebih rendah karena kesulitan mereka dalam menjaga keseimbangan emosi dan harga diri yang stabil.

Mekanisme Kompleks di Balik NPD

  1. Deregulasi Harga Diri
    NPD sering dikaitkan dengan ketidakstabilan harga diri. Beberapa teori menyebutkan bahwa gangguan ini mungkin dipicu oleh strategi regulasi harga diri yang tidak sehat atau kurangnya integrasi antara harga diri yang tinggi dan rendah. Faktor emosional seperti rasa malu dan iri juga memainkan peran penting dalam memengaruhi harga diri dan emosi seseorang.
  2. Deregulasi Emosional
    Individu dengan NPD kerap kesulitan mengenali dan merespons emosi seperti ketakutan atau jijik. Mereka cenderung waspada terhadap emosi negatif dan bereaksi dengan marah, terutama jika merasa dipermalukan. Perbedaan muncul antara narsisme keagungan, yang memicu kemarahan terhadap kegagalan, dan narsisme kerentanan, yang lebih sensitif terhadap penolakan.
  3. Gaya Kognitif yang Bermasalah
    Orang dengan NPD sering kali menghindari pemrosesan kognitif yang sehat, mengambil risiko yang tidak perlu, dan sulit belajar dari kesalahan mereka. Mereka memiliki bias yang membuat mereka selalu menguntungkan diri sendiri, dan bahasa mereka lebih digunakan untuk mengatur citra diri daripada untuk komunikasi yang nyata.
  4. Gaya Interpersonal yang Mengganggu
    Perilaku dominan, dendam, dan kecenderungan untuk merendahkan orang lain membuat individu dengan NPD sulit mempertahankan hubungan yang sehat. Narsisme keagungan dapat menyebabkan konflik dan persaingan, sementara narsisme kerentanan memperkuat rasa malu dan persepsi negatif.
  5. Kurangnya Empati
    Kurangnya empati dianggap sebagai inti dari NPD. Dari ketidakmampuan mengenali perasaan orang lain hingga ketidakinginan untuk memahami kebutuhan emosional mereka, individu dengan NPD sering kali gagal berhubungan secara mendalam dengan orang-orang di sekitar mereka.

Kriteria NPD yang Perlu Diperhatikan

  1. Perasaan Superioritas
    Orang dengan NPD cenderung melebih-lebihkan kemampuan mereka, menetapkan standar yang tidak realistis, dan meremehkan prestasi orang lain, sering menggunakan bahasa yang sombong.
  2. Fantasi tentang Kesuksesan dan Kekuasaan
    Mereka sering membayangkan diri sebagai orang yang sukses dan berkuasa, dan ini tercermin dalam cara mereka berbicara, yang menonjolkan dominasi dan keunggulan.
  3. Kebutuhan akan Kekaguman
    Harga diri yang rapuh membuat mereka terus-menerus mencari validasi dan pujian. Untuk mendapatkannya, mereka dapat menggunakan sanjungan atau manipulasi.
  4. Rasa Berhak yang Berlebihan
    Mereka merasa layak mendapatkan perlakuan istimewa dan sering marah jika tidak mendapatkannya, menunjukkan tuntutan yang tidak masuk akal dan kesan superioritas.
  5. Perasaan Iri
    Individu dengan NPD kerap iri pada keberhasilan orang lain, sekaligus mengharapkan orang lain iri pada mereka. Ini tercermin dalam cara mereka mengekspresikan dan memahami rasa iri.
  6. Arogansi
    Mereka menunjukkan arogansi melalui perilaku merendahkan dan kurang menghargai pandangan orang lain, sering menyepelekan pendapat mereka.

Mengapa Kita Harus Peduli?

Mengabaikan tanda-tanda NPD dapat menyebabkan kerusakan emosional yang besar, baik bagi penderitanya maupun orang di sekitarnya. Peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang gangguan ini adalah langkah pertama dalam menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan membantu. 

Bagi para profesional kesehatan mental, memahami mekanisme NPD yang kompleks sangat penting untuk menawarkan intervensi yang lebih efektif dan memberikan dukungan yang sesuai bagi mereka yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun