[caption caption="Mikroorganisme dalam tanah"][/caption]
Lahan akan dikatakan subur jika mampu menjadi media pertumbuhan yang baik untuk tanaman pada masa vegetatif dan generatif yang pada gilirannya mengantarkan tanaman memberikan hasil produksi yang tidak hanya optimal tapi juga maksimal. Kondisi lahan tersebut hanya akan terpenuhi jika kondisi tanahnya memiliki kriteria kesuburan fisika, kesuburan kimia, dan kesuburan biologis.
Faktor yang sebaiknya menjadi perhatian utama pada kondisi lahan pertanian adalah kesuburan biologis tanah yang selama ini tidak menjadi pertimbangan khusus pada metode pertanian pada umumnya dan lebih menekankan pada kesuburan fisika tanah dan kesuburan kimia tanah.
Dalam konteks kesuburan biologis, tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan keragaman mikrobiologis atau mikroorganisme tinggi yang dibutuhkan oleh tanaman dan bersifat simbiosis mutualisme terhadap akar tanaman juga berperan dalam melindungi tanaman dari pengaruh mikroorganisme yang bersifat pathogen juga kondisi kimia tanah yang berpotensi racun sekaligus membentuk karakteristik fisik tanah menjadi lingkungan yang baik untuk pertumbuhan akar tanaman.
Tanah subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, meransang pertumbuhan, biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsur hara.
Organisme (terutama mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah untuk tanaman pertanian karena berperan dalam siklus energi, siklus hara, pembentukan agregat tanah, dan menentukan kesehatan tanah (suppressive/conducive terhadap munculnya penyakit terutama penyakit tular tanah-soil borne pathogen).
Setidaknya minimal ada 6 (enam) jenis mikroorganisme yang dapat dikembangkan oleh petani secara baik di tanah pada lahan pertanian untuk mengoptimalkan hasil pertanian (terutama padi) dan juga perkebunan secara maksimal, yaitu:
- Azotobacter sp
- Azozpirillium sp
- Streptomyces sp
- Saccharomyces sp
- Aspergillus sp