Mohon tunggu...
Raden Ayu Nova Lurra ( Lintang'ku )
Raden Ayu Nova Lurra ( Lintang'ku ) Mohon Tunggu... lainnya -

\r\n- " Setetes demi tetes Hujan yang turun adalah \r\n pembekuan dari Do'a yang menggantung pada \r\n langit langit Surga yang terjatuh ke Bumi lantas\r\n menguap ke Arsy menuju yang terkasih. " \r\n\r\n- " Sesuayangan yg ta teganti en memang ta ada \r\n terpantas'e mengganti \r\n be'bilamana nafas'e telah menyatu\r\n serumpama Ruh yang mengecup mesra do'a\r\n\r\n ( dedicated to : Raden Ayu Nova Lurra )

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mosezaik Pe'puzzle

28 Mei 2011   01:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

guntingan awan..
serpihan hujan..
beruar memadar..
gegenapan kiranya..
bentukan kekalbu teracaki..
terkerling sandah dalam percing selukma..
terseret bebayang pantul..
pada genit langit pagi..
sebum gelas..podjok kota..terumpah lelamur...
benarkah wajah langit..
ataukah buih gelembung asa..
ah..
udara terkontaminasi rerindu..
terpungut persatu pada lontar kaki pejalan..
dalam fragmen nguangen menyusun bait gambar..
satu persatu berpola mewajah..
mmh..
benar kiranya reraut se'suayangan...
namun bukanya ini..
hatiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun