Mohon tunggu...
Varia Virdania Virdaus
Varia Virdania Virdaus Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Saya menyukai konten populer dan ilmiah. Linguistik dan Ilmu Pendidikan adalah bagian dari pencapaian hidup Saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Gagal ke Berhasil: Mengapa Growth Mindset Harus Dimiliki Setiap Pelajar

31 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Growth Mindset. Sumber: Canva

Kegagalan adalah sesuatu yang sering kali kita takuti. Namun, apa jadinya kalau kegagalan justru menjadi awal dari keberhasilan? Dalam dunia pendidikan, ada konsep menarik bernama growth mindset (pola pikir bertumbuh) yang bisa membantu kita melihat kegagalan dari sudut pandang yang berbeda. Konsep ini diperkenalkan oleh psikolog Carol Dweck dan mengajarkan bahwa kemampuan kita tidaklah tetap, melainkan bisa berkembang melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan. Tulisan ini akan membahas strategi sederhana yang bisa membantu kita membangun growth mindset dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Growth Mindset dan Mengapa Penting?

Carol Dweck, dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success, menjelaskan ada dua jenis pola pikir: fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir bertumbuh). Orang dengan fixed mindset cenderung percaya bahwa kemampuan mereka sudah ditentukan sejak lahir, sementara mereka yang memiliki growth mindset yakin bahwa kemampuan bisa ditingkatkan melalui kerja keras dan belajar.

Mengapa ini penting? Karena dalam kehidupan sehari-hari, terutama di dunia pendidikan, growth mindset membantu kita untuk tidak menyerah saat menghadapi tantangan. Seperti yang pernah dikatakan Thomas Edison, penemu bola lampu: "Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil." Pola pikir inilah yang perlu kita miliki agar dapat terus maju.

Tantangan dalam Membangun Growth Mindset

Meski terdengar sederhana, mengembangkan growth mindset bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tantangan yang sering kita hadapi, seperti:

  1. Rasa takut gagal: Banyak pelajar merasa takut gagal karena takut diejek atau mengecewakan orang di sekitar mereka.
  2. Kritik diri yang berlebihan: Pikiran seperti "Saya memang tidak pintar" atau "Saya tidak akan pernah bisa" sering menjadi penghambat.
  3. Lingkungan yang kurang mendukung: Dukungan dari guru, teman, dan keluarga sangat penting, tetapi tidak semua orang memiliki akses ke lingkungan yang positif.
  4. Strategi Membangun Growth Mindset di Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu kita mengembangkan pola pikir bertumbuh

1. Menerima dan Memanfaatkan Kegagalan

Cobalah melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar. Misalnya, jika kamu gagal dalam ujian matematika, jangan langsung berpikir, "Saya tidak pintar." Sebaliknya, ubahlah menjadi, "Saya belum memahami materi ini, tapi saya bisa belajar lebih baik." Dengan begitu, kegagalan bukan lagi akhir, melainkan batu loncatan untuk sukses.

2. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Dalam dunia pendidikan, sering kali kita hanya melihat hasil akhir, seperti nilai ujian atau peringkat di kelas. Padahal, proses belajar itu jauh lebih penting. Pujilah usaha dan kerja keras, misalnya dengan mengatakan, "Kamu sudah berusaha keras menyelesaikan tugas ini, bagus sekali!" Ketika kita fokus pada proses, kita akan lebih termotivasi untuk terus mencoba.

3. Menggunakan Bahasa yang Positif dan Mendukung

Bahasa yang kita gunakan sangat memengaruhi cara kita berpikir. Hindari mengatakan, "Saya buruk dalam pelajaran ini," dan gantilah dengan, "Saya butuh lebih banyak latihan untuk menguasai ini." Dengan cara ini, kita tidak hanya memotivasi diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun