Mohon tunggu...
varia desy
varia desy Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Islam

"sometimes we have to retreat to jump further" penikmat kata Pakar Membaca Aneuk Mak ngon Ayah Aneuk Nanggroe Aceh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musik Milenial di Era 4.0

10 Januari 2020   16:55 Diperbarui: 10 Januari 2020   19:25 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik adalah sebuah cabang seni berupa irama, melodi juga vokal yang berperan sebagai penuang perasaan dari penciptanya. Dengan berbagai jenis genre musik dimainkan.

Berbicara tentang musik, untuk era sekarang ini, terkhusus bagi generasi muda milenial, musik merupakan sebuah hiburan yang harus ada dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan jika diamati merek tidak sungkan-sungkan menghabiskan waktunya hanya untuk berdiri disebuah antrian panjang untu membeli selembar tiket konser musik.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centre of Strategic and Internal Studies (CSIS), terungkap bahwa aktivitas yang paling digemari oleh generasi muda adalah mendengarkan musik.

Tidak hanya itu, merek juga rela menghabiskan $50 untuk sebuah festival musik setiap tahunnya, tentunya juga untuk melihat sang idolanya secar langsung, miris memang.

Disamping itu, ternyata musik juga membawa  dampak positif dalam kehidupan sehari-hari baik dari segi sosial, ataupun psikologinya, mulai dari tingkah laku, maupun terhadap tingkat emosional seseorang pendengarnya.  Karena sebuah musik akan lebih kuat dan bermakna apabila diiringi dengan emosi yang kuat didalamnya. Terlebih lagi jika ditambah lagi dengan lirik yang penuh makna.

Dengan musik sebagai sarana pengendali emosi. Dimana, seseorang dapat dengan mudah mengekpresikan diri serta perasaannya. Dan hal tersebut terbukti, seperti yang telah banyak ditemui saat ini. Banyaknya dari generasi muda yang mengekspresikan dirinya melalui mudik, dan menghasilkan karya.

Namun, dibalik dampak positif tersebut, musik sendiri juga mempunyai dampak negatif yang sangat fatal tingkat emosional itu sendiri terutama bagi kaula muda, dima emosi mereka yang masih sering naik turun tidak menentu. Belum lagi jika berbicara tentang musik yang dari berbagai belahan dunia. Mereka bahkan ada yang tanpa ragu menampilkan adegan maupun kata-kata yang kasar didalam lagu visualnya.

Pengaruh dari visual dari musik secara bersama-sama memiliki peran serius dalm membentuk pola perilaku terhadap pendengarnya. Ditambah lagi jika ditelaah lebih dalam, pada era sekarang ini generasi muda milenial cenderung meninggalkan nilai budaya dan agama. Namum sebaliknya mereka lebih mementingkan mengejar nilai-nilai kebebasan, bahkan hedoisme.

Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik juga mempunyai dampak negatif yang mengerikan terhadap psikologis pendengarnya. Yakni yang pertama, penelitian yang dilakukan Journal of the American Academy of child and adolescent Psychiatry mengemukakan bahwa musik dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya bunuh diri. Para peneliti juga menambahkan bahwa efek lain yang timbul dari musik yang didengar oleh bara kaula muda dapat menimbulkan depresi dan tindakan kriminal.

Penelitian yang kedua yaitu dari University of California, musik dinilai menjadi salah satu penyebab pengaruh buruk terhadap seksual pada remaja yang disebabkan dari pengaruh video musik.

Dan dalam kenyataannya, Karya musik seperti itu bukan hanya sebatas hitungan jari namun sudah tidak terhitung jumlahnya, dan dapat dengan mudah dilihat secara gratis dan leluasa oleh mereka yang memiliki akses data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun