Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Hormat Kami kepada Manusia-manusia di Balik Prestasi Bulu Tangkis Indonesia

29 Januari 2018   11:42 Diperbarui: 29 Januari 2018   12:14 2256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hormat Kami Kepada Manusia -- Manusia dibalik Prestasi Bulutangkis Indonesia

Oleh : Varhan Abdul Aziz -- Ketua Umum Jaring Mahasiswa LIRA Indonesia

Saya adalah seorang yang memegang teguh nasionalisme. Bagi saya apapun yang bisa membanggakan Indonesia di mata dunia, adalah satu hal yang harus diapresiasi, siapapun pelakunya, apapun agamanya, bagaimanapun ideologinya,  sejalan atau tidak pemikiran politiknya, dalam satu landasan bernama nasionalisme, kita akan berjalan di atas rel yang sama.

Olahraga menjadi bagian penting dari hegemoni kebesaran satu bangsa. Sebuah pertunjukan kekuatan tak bersenjata, yang dapat meninggikan kekuatan negara dihadapan negara lainya, yang dapat menjadi lambang penaklukan tak berdarah yang menjadi kehormatan sebuah bangsa.

Kemenangan Indonesia di dua kelas pada Indonesia Master lalu, menjadi obat mujarab bagi semangat nasionalisme kita. Tidak ada yang bisa membantah kebahagiaan kami atas kemenangan mereka, ginting di tunggal putra, kevin -- Gideon di ganda putra. Terlebih di 4 kelas kita masuk final, meskipun polii -- apriyani menjadi juara kedua, namun perlawanan mereka sekelas juara dengan merepotkan pasangan jepang. Begitu juga owi -- butet, selebritis bulutangkis Indonesia ini , tetap luar biasa menghadapi lawanya yang sedemikian belia.

Sudah terlalu banyak pujian bagi mereka, termasuk saya yang memuji keberhasilan mereka. Kadang dalam larutan gembira, kita lupa bahwa kopi menjadi manis karena ada gula didalamnya, namun bukan gula yang disebut nikmat, tapi kopinya. Begitupun nasigoreng menjadi gurih, bukan karena nasinya yang digoreng, tapi karena ada garam didalamnya. Demikian yang kebanyakan saat atlit -- atlit kita menunjukan prestasinya, seringkali manusia - manusia dibelakang mereka tidak mendapatkan porsi apresiasi yang layak. Dan menjadi 'samsak' tumbal kesalahan, ketika mereka yang kita idolakan mengalami kekalahan.

Saya ingin berujar adil, betapa kemenangan Indonesia kemarin, adalah kemenangan semua yang terlibat, atlitnya, pelatihnya, penontonya, dan yang terpenting, orang -- orang dibelakangnya. PBSI sebagai tokoh utama dari kemenangan ini , menjadi mereka yang harus diapresiasi. Suka atau tidak pada siapapun orang -- orang didalamnya, PBSI hari ini telah banyak memberikan kebahagiaan bagi negara yang sedang haus kejayaan ini . Indonesia kita.

Tidak semua yang baik, akan dikatakan baik, demikianpun, yang buruk, dapat dipoles menjadi baik dalam balutan pencitraan, lalu mengapa sulit memuji kebenaran yang ada didepan mata? Mari adil dalam menilai. Hari ini kita melihat kemajuan yang berarti dalam dunia Bulu Tangkis Indonesia, ganda putra kita menduduki peringkat 1 dunia.

Mereka yang dulu tidak pernah terdengar namanya, menjadi menggila dalam kepengurusan PBSI hari ini. Tentu kita tidak bisa berkata bahwa munculnya singa jantan ganda ini satu -- satunya karena peran dari kepengurusan PBSI hari ini , kita juga harus memberikan apresiasi pada para pendahulu yang sukses membina mereka.

Kemarin, secara kebetulan saya mendapat rizeki nomplok, ada salah satu rekanan saya yang memberikan pass "GUEST" untuk 9 orang di kantor saya. Dengan semangat nasionalisme kami sekantor berangkat dengan antusias, apalagi begitu tahu kursi yang kami dapat adalah kursi VIP. Untuk pertama kalinya saya melihat langsung pertandingan dari dalam stadion, gemuruhnya, semangatnya, mereka yang rela membayar demi mendukung patriot garuda, bahkan rela membeli  jutaan kepada calo, karena kehabisan tiket.

Saya duduk tepat dibawah Panggung VVIP, terlihat jelas wajah Ketua PBSI yang ceria setelah kemenangan Antoni Ginting. Terlihat juga ketegangan di wajah beliau ketikan pasangan ganda campuran dan putri Indonesia kalah. Lalu terlihat bangga dan lega, ketika menyaksikan Ganda Putra menyapu lawanya. Saya berusaha menerka betapa demikian besar harapan beliau kepada atlit -- atlitnya, dan keinginan untuk memajukan bulutangkis Indonesia, betapa maksimal usaha yang beliau berikan untuk atlit bulutangkis dengan bonus -- bonus yang diupayakan, dan apresiasi luar biasa yang diberikan , satu hal yang mungkin sulit didapat atlit2 kita 30 tahun  kebelakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun