Mohon tunggu...
varellita 123
varellita 123 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi ku foto dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

gaya bahasa gen z dalam segi etika berbahasa

8 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:24 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa kotor atau jorok sudah menjadi kebiasaan dan melanggar etika dalam syariat Islam terutama pada gen Z. Kita pahami dulu tentang Etika, Etika  mempunyai arti adab atau akhlak yakni sebagai kumpulan aturan/ajaran tentang cara berperilaku. Adab berasal dari kata addaba yakni mendidik, melatih disiplin, memperbaiki, mengambil Tindakan sopan berubudi baik (Rachmat, 2019: 384). 

Jadi orang yang sudah menggunakan etika dalam kehidupan sehari-hari dia akan lebih ke beradab dan berakhlak saat berbahasa dan berinteraksi sesama manusia. Di agama Islam telah mengajari tentang etika yang bersumber dari Alquran dan hadist. (Afna, 2020: 127). 

Seseorang yang sudah mempelajari tentang etika di dalam Al-Qur'an dan hadist dia akan berhati-hati dalam menggunakan lisan nya, lisan di ibaratkan pisau yang apabila di pergunakan asal akan melukai orang lain. maka dari itu Etika berbahasa yang baik yaitu dengan menjaga ucapan/lisannya dengan sebaik baiknya.

 Adapun larang larangan penggunaan berbahasa  kotor dalam Al-Qur'an dan hadist di bawah ini di jelaskan tentang allah tidak menyukai hambanya yang berbahasa kotor/ kurang baik. Adapun akan di jelaskan pada surat an-Nisa Ayat 148 ini membahas tentang larangan berkata buruk.

Artinya: [148] "Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Dijelaskan tafsir yaitu berbunyi (Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang) dari siapa pun juga, artinya Allah pastilah akan memberinya hukuman kepada pelakunya (kecuali dari orang yang dizalimi) sehingga apabila dia secara terus terang mengucapkan keburukan orang yang menzdalimi nya misalnya tentang kezdaliman yang dideritanya sehingga ia mendoakan si pelakunya dari sebab kezaliman itu, maka tidaklah dia akan menerima hukuman dari Allah.

(Dan Allah Maha Mendengar) apa-apa yang diucapkan (lagi Maha Mengetahui) apa-apa yang diperbuat.

dari Hadist Abu Ad-Darda' :

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َقَالَ: إِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الفَاحِشَ البَذِيءَ

Dari Abu Ad-Darda' radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah bersabda, "Sungguh Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar."

Hadits ini adalah potongan dari sebuah hadits, lebih banyak dapat dijumpai pada Sunan Tirmizi dengan redaksi, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun