Mohon tunggu...
varda himmatul aliyah
varda himmatul aliyah Mohon Tunggu... -

PBA fighting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Perkembangan Kognitif Anak Usia Pertengahan?

19 Mei 2015   00:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang telah dikatakan oleh salah satu psikolog yang terkenal, Piaget, bahwasannya tahap usia pertengahan pada anak yaitu usia 7 tahun itu disebut dengan tahap operasional konkret. Jadi, tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap praoperasional yang terjadi pada masa anak usia awal masa kanak-kanak. Pada tahap ini, khususnya dalam perkembangan kognitif anak tentu jauh lebh baik daripada anak pada tahap praoperasional. Pada masa ini, anak lebih bisa berfikir logis dan dapat menyelesaikan suatu masalah yang konkret. salah satu contoh kemajuan yang di alami anak dalam tahap ini yaitu pada hubungan spasial (jarak), pada masa ini anak sudah bisa mengingat jarak tempuh suatu tempat dengan baik.

Selain hubungan spasial, anak juga sudah bisa mengkategorisasikan suatu benda, baik itu dari segi berat-ringannya atau warna dari benda yang dilihatnya. Mereka sudah bisa membedakan/mengkategorikan benda-benda tersebut tanpa menimbangnya terlebih dahulu. Dan kelebihan lain pada tahap opersional konkret ini yaitu anak sudah bisa menalar baik secara induktif (khusus ke umum) maupun secara deduktif (umum ke khusus). Jadi mereka bisa menyimpulkan sesuatu dan juga bisa mengembangkan kesimpulan-kesimpulan tersebut. Selain itu, anak juga sudah mulai bisa penjumlahan dan pengurangan yang ada d dalam pelajaran matematika, bahkan mereka juga bsa mengerjakan soal-soal cerita yang pendek dalam soal matematika.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada masa ini, anak mengalami kemajuan/perkembangan yang sangat pesat, dan disinilah peran penting orang tua dalam mengembangkan kemampuan mereka tersebut. Jadi, jika sesorang berkata ia tidak bisa melakukan suatu hal, maka hendaknya ia berkata “belum bisa”bukan “tidak bisa” karena sebenarnya mereka mampu melakukannya, hanya saja mereka belum mencobanya. Be convident and never give up :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun