Kegiatan "Pemetaan Seni dan Budaya Responsif Kearifan Lokal Masyarakat Desa" berfokus pada persebaran lokasi ragam kegiatan seni dan budaya yang kemudian diolah sehingga diperoleh Peta Tematik Persebaran Ragam Seni dan Budaya di Desa Purwokerto.
Background dilaksanakannya kegiatan ini karena belum adanya sumber informasi pasti terkait lokasi kegiatan seni dan budaya di Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar sehingga masyarakat desa maupun diluar Desa Purwokerto kurang mengenal dan mengetahui tentang budaya yang ada di desa.
Adanya permasalahan tersebut, kami Kelompok 379 MMD UB melalui program kerja "Pemetaan Seni dan Budaya Responsif Kearifan Lokal Masyarakat Desa" memberi dan menyediakan sumber informasi terkait lokasi kegiatan budaya di Desa Purwokerto dengan luaran yang dihasilkan yaitu Peta Tematik Persebaran Ragam Seni dan Budaya di Desa Purwokerto.
Adapun metode yang dilakukan pada saat pelaksanaan program kerja yaitu studi literatur, observasi lapang, menentukan objek seni budaya desa, penggalian data dan dokumentasi serta terakhir yaitu pembuatan peta. Pada tahap studi literatur kami mencari data dan informasi mengenai demografi Masyarakat, Sejarah, ragam budaya, pola ekonomi sampai karakter Masyarakat secara umum.
Kemudian pada tahap observasi lapang dilakukan dengan pendataan dan pencatatan melalui metode observasi (penentuan objek seni budaya), pendokumentasian, dan wawancara (penggalian data). Observasi dilakukan dengan pengamatan situasi sehari hari, perilaku Masyarakat, bentuk fisik desa, tempat tempat menarik, wujud kesenian dan tradisi yang teramati dan lainnya.
Pendokumentasian dilakukan saat pengamatan dan juga saat wawancara, hasil dari wawancara dapat menunjukkan identifikasi seluruh potensi seni dan budaya desa, serta daftar nama nama bentuk seni dan budaya desa yang nantinya akan dipetakan dan didalami.
Pada saat wawancara kami mendapat dukungan dari tokoh Masyarakat, dalam diskusi tersebut Pak Nurhariyanto menyebutkan bahwa "kami mendukung adanya program kerja pemetaan seni budaya ini, semoga adanya pemetaan ini akan memudahkan warga dalam mencari lokasi lokasi seni budaya di desa kita". Pada wawancara tersebut juga diadakan sesi FGD (Focus Group Discussion) untuk menyelaraskan dan konsultasi ragam seni budaya apa saja yang dapat dimasukkan dalam legenda peta.
Tahap terakhir yaitu pembuatan peta tematik, pembuatan peta ini dilakukan menggunakan bantuan aplikasi Arcgis, Ms Excel dan Avenza Maps. Dari hasil observasi lapang dan penggalian data yang telah dilakukan, terdapat 4 lokasi produksi senapan angin, lebih dari 5 pengrajin bambu rumahan, 1 produsen jamu, 4 lokasi penyebrangan perahu, lebih dari 5 lokasi hadrah, 3 lokasi seni beladiri, 2 lokasi jaranan dan 2 lokasi karawitan. Hasil dari peta tematik dilampirkan pada gambar berikut.