Etika Komunikasi dalam Politik

Etika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan tentang manusia. Etika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang artinya kebiasaan. Etika membicarakan tentang kebiasaan (perbuatan), tetapi bukan menurut arti tataadat, melainkan tata-adab, yaitu berdasarkan pada inti atau sifat dasar manusia; baik-buruk.1 Jadi dengan demikian etika adalah teori tentang perbuatan manusia 

Sedangkan Etika Politik adalah praktik pemberian nilai terhadap tindakan politik dengan berlandaskan kepada Akhlak ilmu tentang adat dan budaya kebiasaan untuk mengatur tingkah laku manusia dengan Allah Tuhan YME dan Alam semesta. Etika dan moral mengandung kesamaan menentukan nilai baik dan buruk sikap perbuatan .

jadi Etika komunikasi Politik berlandaskan dari sebuah perbuatan manusia didasari oleh pola pikir dan tutur kata manusia itu sendiri 

Yang kita alami sekarang adalah Banyaknya orang orang yang membicarakan Politik tanpa ada pola pikir yang jernih, tutur kata yang baik dan riset yang lengkap.

Contoh peristiwa yang cukup lama yaitu Mantan Presiden yang ke 5 Indonesia bu Megawati Soekarno Putri yang membahas tentang Pengajian Ibu - ibu sampai lupa mengurusi anaknya .

"Saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho," 

"Ini pengajian iki sampai kapan tho yo? Anake arep dikapake (anaknya mau diapakan), he, iya dong. Boleh bukan ga berarti boleh, saya pernah pengajian kok,"ucap darinya.

bukannya lebih baik membahas bagaimana Negeri ini maju dan Sejahtera ini Justru membahas Pengajian Ibu - ibu yang lupa mengurusi anaknya ,dimana itu adalah masalah yang mengarah ke Privasi Keluarga . 

Sebaiknya kita Sebagai Wakil dari Rakyat lebih mementingkan kemajuan Bangsa dan Bagaimana Cara mendidik Anak Bangsa Agar terciptanya Cita - Cita Negeri ini.Bukan hanya Wakil rakyat tetapi kita sebagai Masyarakat pun harus tau apa yang mampu di bicarakan ke publik apalagi Publiknya itu memuat secara Luas.