Mohon tunggu...
Vanya Meyla Nur Sofah
Vanya Meyla Nur Sofah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Moneter yang berjalan saat ini di dasarkan pada kerjasama antar Pemerintah

25 Desember 2024   20:01 Diperbarui: 25 Desember 2024   20:01 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sistem moneter kontemporer merupakan hasil evolusi kompleks yang terbentuk melalui serangkaian kesepakatan internasional. Pasca Perang Dunia II, negara-negara mulai membangun kerangka kerja ekonomi yang lebih terpadu dan saling terhubung. Bretton Woods Agreement tahun 1944 menjadi tonggak sejarah penting yang mengubah cara pandang dunia terhadap hubungan moneter internasional.

Pemerintah berbagai negara saat ini tidak lagi berjalan secara independen dalam urusan moneter, melainkan membentuk jejaring kompleks melalui lembaga-lembaga internasional. International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia menjadi instrumen utama dalam mengkoordinasikan kebijakan ekonomi global.

Melalui lembaga-lembaga tersebut, negara-negara dapat bertukar informasi ekonomi secara transparan, merancang strategi penanggulangan krisis keuangan, memberikan dukungan pendanaan kepada negara yang membutuhkan dan merundingkan kesepakatan perdagangan internasional

Sistem moneter modern ditandai dengan mekanisme nilai tukar yang sangat dinamis. Berbeda dengan masa lalu yang menggunakan standar emas, saat ini mata uang mengambang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global. Pemerintah secara berkala melakukan koordinasi untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mencegah fluktuasi ekstrem.

Meskipun memiliki mekanisme yang canggih, sistem moneter global masih menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Ketimpangan ekonomi antarwilayah, kompleksitas transaksi keuangan, dan ketidakstabilan geopolitik menjadi faktor yang memerlukan perhatian berkelanjutan.

Negara-negara maju dan berkembang terus berupaya menciptakan protokol baru yang lebih responsif terhadap perubahan ekonomi global, termasuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi keuangan dan mata uang digital.

Kemajuan teknologi informasi dan blockchain telah membuka ruang baru dalam kerjasama moneter. Pemerintah kini dapat melakukan koordinasi lebih cepat dan akurat, mengurangi risiko kesalahan dalam transaksi lintas Negara.

Sistem moneter global merupakan konstruksi dinamis yang terus berkembang. Kerjasama antar Pemerintah bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat dan berkeadilan.

Keberhasilan sistem ini bergantung pada komitmen bersama, keterbukaan, dan kemampuan adaptasi berbagai pihak dalam menghadapi perubahan kompleksitas ekonomi global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun