Mohon tunggu...
yavvanya_
yavvanya_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

“Rasa ingin tahu adalah kualitas terbaik dalam jurnalisme.”

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seram! Mary Bell, Remaja 11 Tahun yang Sudah Jadi Pembunuh Berantai

22 September 2024   19:47 Diperbarui: 22 September 2024   19:48 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mary Sesudah Keluar dari Penjara Mary menjalani hukuman penjara hingga tahun 1980. Saat ia sudah bebas, Mary memutuskan untuk mengganti identitasnya supaya ia bisa melanjutkan hidupnya secara normal.

Mary awalnya bisa menjalani kehidupan barunya tanpa kendala. Pada tahun 1984, ia bahkan melahirkan seorang anak perempuan. Namun kehidupan normal tersebut tidak berlangsung lama setelah wartawan sempat berhasil membongkar identitas baru Mary pada tahun 1998. Mary pada tahun itu diketahui sedang tinggal di Sussex, pantai selatan Inggris.

Namun Mary tidak mau jika ia dan putrinya harus terus menerus hidup dalam bayang-bayang stigma sosial. Maka, ia pun membawa kasus ini ke pengadilan. Ia meminta perlindungan hukum supaya ia beserta keturunanny bisa hidup dalam identitas baru tanpa gangguan.

Permohonan Mary tersebut dikabulkan pada tahun 2003. Sejak itu, Mary beserta putrinya pun bisa hidup dengan menyandang identitas baru tanpa harus khawatir kalau ada yang bakal membongkar aibnya di masa silam.

Sekarang, kasus Mary dikenang sebagai contoh kasus di mana seseorang yang dibesarkan dalam suasana penuh kekerasan bakal tumbuh sebagai sosok yang keras pula, bahkan saat masih berusia belia. Kesulitan Mary dalam melanjutkan hidupnya secara normal juga bakal menjadi pengingat supaya seseorang tidak nekat melakukan tindakan di luar batas karena sang pelaku sesudah itu harus menanggung aib dan konsekuensi berat di sisa hidupnya. 

Terima kasih sudah baca sampai habis! Kalau kamu menikmati artikel ini, jangan lupa share biar teman-temanmu juga terhibur, dan follow aku buat konten seru lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun